Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Administrasi - Mamanya Toby & Orlee

Pekerja yang nggak punya kerjaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kado dari Ibu

22 Desember 2019   14:58 Diperbarui: 22 Desember 2019   15:11 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cody muak dengan drama ini. Dia langsung meninggalkan kedua orang tuanya dan berjalan cepat menuju bagian reservasi untuk memesan kamar."

Nyonya Camilla mulai menangis. Tuan Amroe mengelus bahu istrinya lembut sambil berusaha menenangkan dirinya sendiri.

"Jangan menangis, semua bisa kita atasi. Mereka akan menemukan Kanina. Kita berdoa saja."

Beberapa petugas EO mulai merapikan venue. Dua orang petugas penerima tamu mendekat ke arah pasangan suami istri itu sambil membawa kado-kado untuk nyonya Camilla dari para tamu undangan.

"Bapak, ibu, ini semua kadonya, dan ini ada sebuah surat yang dititipkan mbak Kanina pada kami."

Nyonya Camilla langsung mengambil surat dari tangan petugas itu. Dia membukanya secepat kilat.

"Camilla, ini ibu. Ibu menitipkan surat ini pada Kanina. Karena hanya dengan dia ibu masih bisa berkomunikasi. Kanina masih selalu menjenguk ibu di panti. Sesuatu yang tidak pernah kau lakukan sejak kau menitipkan ibu di sana. Mungkin kau sibuk, mungkin kau lelah dengan semua kegiatan bisnismu. Tapi ibu tidak pernah lelah mengharapkan kedatanganmu.

Camilla, 55 tahun yang lalu kau terlahir dari rahimku. Rahim perempuan miskin yang hanya punya ASI untukmu. Perempuan yang akhirnya bekerja sebagai tukang cuci untuk membesarkanmu. Kemudian Camillaku tumbuh besar, bisa mencari uang untuk dirinya sendiri. Sampai kemudian kau hamil dan melahirkan Kanina. Entah siapa pelakunya, sampai detik ibu menuliskan surat ini pun, ibu tidak pernah tahu. Lalu kejaiban muncul untukmu, anakku. Seorang pria bernama Amroe datang untuk menaikkan derajatmu, derajat kita. Dia menikahimu, memberikanmu banyak sekali kebahagiaan. Saat itu usia Kanina baru menginjak 3 tahun. Kemudian kau mengandung anakmu dan Amroe, Cody. Setelah Cody lahir, bisnismu dan Amroe semakin lancar, kau menyewa seorang baby sitter untuk menjaga Cody, sementara Kanina tetap di bawah pengawasan ibu. 24 tahun ibu menjaga Kanina. Anakmu pintar sama sepertimu, dia cantik sama pula denganmu, tapi dia tidak mudah terbuka pada orang lain. Kanina hanya mau menceritakan rahasia-rahasianya pada ibu, dan dia meminta ibu untuk merahasiakannya darimu dan Amroe. Kanina berbeda dengan Cody. Cody sangat terbuka, gaya hidupnya bebas. Padahal sejak ia lahir pun ibu memantau perkembangannya.

Ada hal penting yang harus kau tahu, Camilla. Saat usia Kanina 23 tahun, Cody pernah mencoba untuk memperkosanya. Itu terjadi saat kau sedang berlibur bersama teman-temanmu ke Singapore. Dan Amroe sedang memantau perusahaannya di Batam. Ibu mencoba merahasiakan kejadian itu di depan kalian berdua sambil ibu mencoba meyakinkan Kanina bahwa semua akan baik-baik saja. Butuh waktu dan kesabaran untuk mengembalikan semangat hidup Kanina saat itu. Dan ibu berhasil. Kanina kembali mampu untuk menjalani hidupnya dengan normal dan tanpa rasa takut.

Tapi  sejak kejadian itu, apakah kau sadar bahwa Cody mulai sering menyalahkan bahkan memfitnah ibu di depanmu dan Amroe? Padahal ibu tidak melakukannya. Tapi ibu bisa apa? Ibu hanya bisa mendoakan agar kau segera sadar dan bisa mengajarkan hal yang benar pada Cody. Tapi sayangnya kau pun termakan hasutan anakmu sendiri, yang akhirnya membuatmu mengirim ibu ke panti ini tanpa diskusi. Dan Cody memutuskan untuk tinggal di Jerman karena dia ingin menghindari pembahasan untuk masalah itu.

Camilla, hari ini ulang tahunmu, juga ulang tahun ibu. Pasti kau lupa. Ibu pun tak ingat kapan terakhir kau mencium tangan ibu dan mengucapkan selamat ulang tahun lalu kita meniup lilin berdua. Tapi ibu bersyukur, nak, di usiamu ke 55 tahun ini, kau tidak merasakan apa yang ibu rasakan saat seusiamu ini. Kau bahagia dengan limpahan harta, kau dipandang banyak orang. Dan memiliki seorang suami dan anak-anak yang sangat mencintaimu. Kau tidak perlu lagi mengingat masa sulitmu bersama ibu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun