Lalu ia mengangkat kepalanya dari tangannya, ia mengusap hidung dan matanya, langsung ia peluk Ishak dengan erat.
"Rumahku, Is, rumahku habis.." Maulana sambil menangis dipundak Ishak.
 " Istigfar, na, Istigfar!" Sambil merangkul erat Maulana.
"Mana Isterimu?" Tanya Ishak.
"Dia masuk shift malam." jawab Maulana.
"Isterimu belum tau?" tanya Ishak.
"Belum." Jawab singkat Maulana.
Akhirnya pukul dua puluh empat lebih lima menit api berhasil dipadamkan, korban kebakaran sementara ditampung disebuah masjid di seberang jalan. Karna belum ada tenda penampungan.
Ishak mengurungkan niat'tuk  pulang ke rumah, ia memilih menemani temannya tidur di masjid dengan korban lainnya. Paginya, isteri Maulana pulang.
"Mas, kenapa tidak memberi kabar?" tanya isteri Maulana.
"Mas, bingung de." jawab maulana sambil memegang erat tangan isterinya.