Mohon tunggu...
Aisyah Salma Mufidah
Aisyah Salma Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

إن أريد إلى الإصلاح

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menuju Pemikiran Filsafat

10 Februari 2020   03:37 Diperbarui: 10 Februari 2020   03:54 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tugas Filsafat Ilmu -- Review Buku. (Aisyah Salma Mufidah (19150042))

Judul Buku : Menuju Pemikiran Filsafat

Penulis : Muhammad In'am Ensa

Th terbit :2016

Penerbit: UIN-Maliki Press

Bab 1  Kuasa dan hasrat pengetahuan

Konsep kekuasaan mempunyai sifat dalam ilmu sosial dan politik. Urusan politik tidak lebih dari urusan kekuasaan. Kekuasaan itu adalah keinginan untuk mempengaruhi orang lain. Menurut Raharjo , kekuasaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, lembaga, mengontrol orang lain.

Sedangkan menurut Budiarjo kekuasaan adalah kemampuan untuk saling mempengaruhi satu sama lain agar tingkah lakunya sesuai dengan yang punya kekuasaan. Menurut Van Dijk kekuasaan adalah kepemilikan kelompok yang dengan kepemilikan ini dapat mengatur kelompok kelompok yang lain.

Jika kita melihat dari kenyataannya , manusia merupakan yang memiliki kekuasaan di bumi atau yang disebut sebagai khalifatullahi fil ardl yang berarti mewakili Tuhan di bumi ini . Alam semesta sudah diberikan oleh Allah kepada manusia yang berposisi sebagai pemilik kekuasaan.

Kuncinya adalah rahmatan lil alamin adalah perjuangan kita untuk menuju kekuasaan. Memili kekuasaan , harus memiliki pengetahuan yang mencukupi. Tanpa pengetahuan, manusia tidak akan mengelola kekuasaan dengan baik.

Informasi apapun wajib kita butuhkan dan kita terima , agar kita terbuka terhadap informasi tersebut. Dan kritis itu diperlukan agar kita tidak selalu mengikuti perkataan orang lain. Foucault, seorang pemikir kekuasaan itu bagaimanakan bisa beroperasi adalah dengan 4 hal :

1. Kuasa adalah fungsi

2. Kuasa berada dimana mana

3. Kuasa tidak selalu dipandang rendah dan ditindas

4. Kuasa adalah kekuatan produktif, dapat merubah tatanan

Dengan demikian, kekuasaan merupakan sesuatu yang produktif ditopang oleh pengetahuan. Dan pengibaratan kuasa dengan pengetahuan itu seperti mata uang.

Seringkali kita berfikir , apa pengetahuan itu? Bagaimana pengetahuan itu? Dan mengapa harus pengetahuan? Sebelum manusia diciptakan , Adam telah ditetapkan oleh Allah sebagai khalifah di bumi, karena manusia memang ditakdirkan Allah memiliki keistimewaan tersendiri dibanding makhluk lain yang juga diciptakan oleh Allah SWT. 

Allah memberikan kemampuan kepada manusia sebagai fitrah manusia tersebut agar bisa berkembang dan bisa juga tidak berkembang tergantung bagaimana menyikapinya. Untuk itu perlu adanya dorongan rasa ingin tahu dalam dirinya sehingga kemampuan dapat terwujud dengan keinginan , keinginan pun dapat tumbuh dengan kemampuan.

Allah tidak pernah merendahkan manusia, bahkan memberikan modal besar untuk mendapatkan pengetahuan dengan alat pengetahuan . Tergantung manusia itu sendiri , apakah mau mengembangkannya atau tidak?

Jika ia mau mengembangkan potensinya dengan sungguh2 , maka manusia akan lebih mudah mendapatkan pengetahuan yang luas. Hdupnya pun tertata dengan adanya pengetahuan.

Menurut Aristoteles , manusia adalah makhluk berbicara dan dengan akalnya dapat mengeluarkan pendapat . Sedangkan menurut Beerling ,manusia adalah makhluk yang menyukai berbicara. Keingintahuan untuk membuka penutup kegelapan/ ketidakjelasan agar muncullah kejelasan dari dalamnya.

Ia sebagai penggerak , maka butuh proses pemikiran agar mampu menerima pengetahuan. Berpikir itu alasan, kenyataan, dan jalan yang dilewati tepat. Gerak pemikiran itu karena adanya objek pengetahuan manusia yang besifat fisik maupun non fisik.

Adapun tingkat pengetahuan indrawi merupakan tingkat pengetahuan manusia. Pengetahuan ini untuk menjawab rasa penasaran manusia dengan menggunakan indrawi. Tidak hanya sekedar dapat ditangkap oleh indra, tetapi juga dapat diselidiki lebih dalam dengan metode yang bermacam macam.

Tetapi, karena terbatasnya pemikiran manusia, maka muncullah pertanyaan-pertanyaan yang mendasar (fundamental) yang tidak mungkin dijawab dengan pendekatan. Pengetahuan yang seperti ini yang disebut pengetahuan filosofis.

Rasa penasaran tidak hanya dapat terjawab dengan indrawi ,pengetahuan ilmiah, dan filsafat saja , tetapi juga ada yang dengan pengetahuan agama. Dalam diri manusia dibekali dengan akal, indra, juga hati.

Namun hal ini membuat manusia melakukan penyelidikan atas kebenaran yang sesungguhnya dari pengetahuan yang terus menerus didapat. Dan terjawab oleh ajaran islam pada ayat al-Qur'an dalam surah al-Baqarah,2 31-32 bahwa untuk mendapat pengetahuan yang benar adalah sangat memungkinkan.

Orang yang berilmu akan memiliki derajat yang tinggi di sisiNya. Dan wahyu yang memerintahkan kita untuk membaca pertama kali ada pada Q.S al-Alaq ayat 1-5. Islam mendorong umatnya untuk berpengetahuan seperti istilahnya manusia adalah homo scientia , yaitu manusia adalah makhluk pencari ilmu pengetahuan.

Dasar pengetahuan manusia harus ditumbuhkan dengan semangat yang terdapat dalam suray al-Alaq tersebut. Kekuasaan dan keinginan manusia yang dimaksud adalah semata mata mencapai ridha Allah. Pengetahuan yang mendalam yang harus kita miliki merupakan kunci kita melakukan tindakan apapun.

Ada proses dalam mencapai segala sesuatu. Untuk menggapai kebahagiaan, seseorang harus memiliki pengetahuan , sebelum diamalkan . Jadi, kekuasaan itu tidak terlepas dari iman dan ilmu.

BAB 2 Filsafat dan pemenuhan hasrat pengetahuan manusia

Apa itu filsafat ? Banyaknya jawaban membuat kita rumit dalam memahami filsafat. Tetapi ada baiknya juga kita harus mengetahui tentang filsafat agar wawasan kita luas terhadap filsafat tersebut. Filsafat berasal dari bahasa Yunani , philos berarti cinta , dan sophia berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat berarti "cinta akan kebijaksanaan".

Phytagoras merupakan philosofis yang cinta akan pemgetahuan dan kebijaksanaan. Sokrates katna tidak mau dianggap sebagai para cendekiawan, maka ia menyebut dirinya filosof , cinta kebijaksanaan dan kebenaran. Filsafat sebagai produk , yaitu hasil berfikir yang filsafati. Filsafato sebagai proses, artinya terdapat kegiatan berfikir filsafati.

Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang berdasarkan wahyu. Filsafat memiliki ciri yang umum, yaitu : Universal, Radikal, dan Rasional. Jadi , filsafat sebagai proses hasil kegiatan berfikir tentang sesuatu yang ada secara universal, radikal, dan rasional.

Inti filsafat sendiri adalah berfikir. Pengetahuan manusia yang bersifat indrawi tidak selalu memuaskan, pengetahuan itu bahkan mendorong orang untuk ingin tau lagi lebih mendalam. Wajar bila manusia cenderung ingin tau karena telah dibekali rasa ingin tau. Al Quran diajarkan kepada umat islam.

Dalam pembuatan pesawat, dan bagaimana pesawat itu bisa ada, metode ilmiah ada untuk suatu prosedur itu dengan pikiran, pola kerja, dsb nya . Metode berarti langkah yabg diambil untuk kebenaran suatu pengetahuan. Kadang manusia menanyakan hal hal yabg sifatnya rasional, dan hanya bisa dijawab oleh perenungan rasional. 

Perbedaan antara "filsafat" dan "sains" , Sains membatasi wilayahnya sejauh apa yang diindera. Sains membahas tentang bagaimana dan sebab . Sedangkan filsafat membahas tentang kebenaran , makna, dan lain sebagainya. Agama islam melalui ajaran-ajarannya sebagaimana yang tertuang dalam al-Quran seringkali mengajak manusia menggunakan akalnya.

BAB 3 Transmisi Filsafat dalam Tradisi Islam

Filsafat memang di import dari luar (Yunani). Apakah tradisi islam tidak ada hal yang popouler disebut filsafat ? Transmisi filsafat adalah filsafat sebagai kedisiplinan yang dikembangkan oleh tradisi Yunani. 

Dengan waktu yang tidak lebih dari 2 abad , islam mampu mendominasi perkembangan pemikiran, buktinya telah disandingkan fenomena sejarah Islam dengan kekaisaran Kristen Romawi. Bahasa Arab menjadi bahasa pengantar dalam kehidupan intelektual , bahasa nasional, dan bahasa pengantar.

Masyarakat Arab pada saat itu senang berperang, setelah Muhammad datang mereka memperoleh kekuatan teologis. Negara luar arab banyak yang memeluk agama monotheisme, dan tujuan jihadnya adalah tunduknya mereka kepada aturan Islam.

Jihat seperti bola salju yang menggelinding kuat ke wilayah luas. Momentum internasionalisasi islam memungkinkan islam mengadakan interaksi budaya yang membawa kemajuan pada peradaban Islam.

Fenomena pertemuan tradisi pemikiran Islam dengan tradisi pemikiran luar merupakan peristiwa penting untuk mengokohkan bangunan ilmu islam. Sumber ajaran Islam telah mengarahkan pada sejenis filsafat yang menempatkan kitab wahyu bukan sekedar sumber tertinggi hukum keagamaan , tetapi hakikat eksistensi dan sumber segala eksistensi.

Dalam fenomena adopsi, adaptasi, dan kreasi telah meniscayakan umat Islam untuk tidak meniscayakan umat islam tidak menjiplak tradisi pemikiran lain. Ini yang membuat corak khas dalam peradaban Islam.

Islam menjadi fenomena baru di masyarakat Arab yang mana mengubah orientasi mkehidupan masyarakat Arab menuju ke arah sebuah confideration of tribe yang berperan dalam perkembangan intelektual di awal penyebaran Islam.

BAB 4 Pohon Filsafat

Filsafat diibaratkan seperti pohon  yang memiliki akar, batang, cabang, daun dan buah. Akar diibaratkan sebagai asal mula filsafat, batang diibaratkan sebagai bahasan utama filsafat yang bercabang , dan cabang cabang itu adalah ranting yang artinya sub sub pembahasan.  Sedangkan buahnya merupakan tujuan dari berfilsafat (kebenaran dan manfaatnya)

Hal hal yang mempengaruhi manusia berfilsafat , yaitu : kekaguman, ketidakpuasan, rasa ingin bertanya, dan ragu ragu. Pemikiran adalah mencari sesuatu yang belum diketahui dari sesuatu yang telah diketahui. Logika adalah ilmu tentang logos (pikiran). Logika mempunyai tujuan agar kita dapat berfikir secara tepat.

Tepat adalah perihal bentuk formal , sedangkan sesuatu yang benar adalah perihal isi (materi), berpikir adalah berproses . Ia berawal dan berakhir. Keyakinan berkenaan dengan perasaan, sehingga sigmfatnya subjektif. Kepastian berkenaan dengan pertimbangan.

Ada dua macam kesungguhan: kesungguhan yang merupakan dunia pengamatan dan kesungguhan yang merupakan hasil pemikiran. Filsafat membahas 3 hal : 1. Metafisika , 2. Epistimologi, 3. Aksiologi

Metafisika berarti pembahasan filsafati komorehensif mengenai seluruh realitas yang ada. Epistimologi berarti kata, pikiran, percakapan tentang pengetahuan. Sedangkan Aksiologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang nilai, mengapa suatu hal dianggap baik/ butuk, indah/tidak indah, dan lain sebagainya . Aksiologi tidak dapat terpisahkan dari 2 hal ini : 1. Personal etika , 2. Personal estetika

BAB 5 Mengenal Metafisika

Metafisika berarti dipahami para pemikir dengan beberapa pengertian. Fungsi metafisika ada 2 , yaitu: Memahami hakikat realitas , dan sebagai dasar pengetahuan. Metafisika dibagi menjadi 2 : Metafisika umum (yang disebut juga dengan ontologi) , dan Metafisika khusus.

Metafisika Umum yang biasa disebut dengan ontologi membahad tentang wujud. Sedangkan Metafisika khusus terdiri dari :kosmologi, teologi metafisik, dan filsafat antropologi. Kosmologis sebagai penyelidikan filosofis dunia atau alam dan ketertiban yang paling fundamental dari seluruh realitas.

Kosmologi membahas persoalan ruang dan waktu, perubahan, kemungkinan kemungkinan. Terdapat 3 teori yang terkenal dengan persoalan pokok dalam metafisika, yaitu : 1. idealisme , 2. Materialisme , 3. Dualisme

BAB 6 Mengenal Epistimologi

Secara bahasa Yunani, episteme (pengetahuan) dan logos (kata, pikiran, percakapan, ilmu). Epistemologi adalah kata, pikiran, percakapan tentang pengetahuan. Ada beberapa hal yang harus dicermati tentang epistemologi :

1. Epistemologi tentang pengetahuan,

2. Epistemologi membahas reliabilitas pengetahuan,

3. Epistemologi melakukan investigasi tentang sumber, struktur, metode, dan validitas pengetahuan.

Epistimologi memilki nama lain, yaitu kriteriologika . dinamakan demikian karena menetapkan benar tidaknya pikiran berdasarkan ukuran kebenaran. Dinamakan pula Gnoseologika untu memperoleh hakikat pengetahuan (bersifat keilahian).

Fungsi dari epistimologi , antara lain : Pertama, menggunakan estimologi dalam arti seluas-luasnya. Kedua , sebagai dasar pengembangan kearifan dalam berpengetahuan. Epistimologi melakukan investigasi tentang sumber, struktur, dan metode pengetahuan. Yang mana, pengetahuang ini mendorong manusia untuk memiliki wawasan plural tentang pengetahuan. Masing masing pengetahuan memilki ke "khas" an nya . Ketiga,sebagai sarana mengetahui variasi kebenaran pengetahuan.

Objek adalah sesuatu yang dapat dilihat, disentuh, diindra, sesuatu yang dapat disadari secara fisik atau mental. Objek pengetahuan manusia itu dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada atau wujud. Objek pengetahuan menurut Lavengelt dapat dibedakan menjadi:

  1. Objek Empiris

Objek pengetahuan yang pada dasarnya ada , dapat ditangkap oleh indra lahir dan indra

batin

  1. Objek ideal

Objek yang asalnya tidak ada menjadi ada, berkat kegiatan akal

  1. Objek transenden

Objek yang pada dasarnya ada, tetapi berada di luar jangkauan pikiran dan perasaan manusia

Jika kita membahas tentang kadar pengetahuan, kita sesungguhnya membahas persoalan "derajat"  kebenaran pengetahuan. Pengetahuan terletak pada hakikatnya KEPUTUSAN, maka benarnya keputusan yang dibuat oleh subjek kepada objek yang diketahui. Objek pengetahuan bersifat : Empiris, Ideal, dan Transenden . Oleh karena itu, kebenaran ada dua sisi : Benarnya fakta , dan benarnya ide.

Fakta bersifat objektif , sehingga fakta tidak  bisa salah atau dipersalahkan. Bobot kebenaran itu berjenjang pada 3 macam, yaitu:

  1. Kebenaran mutlak atau absolut
  2. Kebenaran nisbi atau relative
  3. Kebenaran dasar

Dalam pembahasan ini, terdapat teori kebenaran yang popular dibahas dalam berbagai buku filsafat, yaitu :

  1. Teori Kebenaran Korespondensi
  2. Teori Kebenaran Koherensi
  3. Teori Kebenaran Pragmatis
  4. Teori Kebenaran Agama

BAB 7 Mengenal Aksiologi

Aksiologi artinya ilmu, penalaran, atau teori. Yaitu teori tentang nilai atau rasionalitas nilai. Aksiologi sebagai cabang filsafat yang membahas persoalan nilai. Nilai adalah sebuah kualitas . Nilai memiliki ciri -- ciri sebagai berikut : 1) bersifat parasit 2) hierakhis, 3) non-substansi.

Dalam pembahasan Aksiologi, selain membahas tentang hakikat nilai adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari persoalan aksiologi, yaitu tentang etika dan estetika

Etika berarti adab, kelakuan, tingkah laku yang baik. Filsafat moral atau etika membahas tentang bagaimana seharusnya manusia bertindak. Etika membahas tentang baik buruk, benar tidaknya tingkah laku .

Estetika berarti pencerapan indrawi, pemahaman intelektual. Estetika merupakan cabang filsafat yang mempersoalkan seni dan keindahan. Estetika dibagi enjadi dua, yaitu : 1) Estetika deskriptif dan 2) Estetika normative.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun