Adapun tingkat pengetahuan indrawi merupakan tingkat pengetahuan manusia. Pengetahuan ini untuk menjawab rasa penasaran manusia dengan menggunakan indrawi. Tidak hanya sekedar dapat ditangkap oleh indra, tetapi juga dapat diselidiki lebih dalam dengan metode yang bermacam macam.
Tetapi, karena terbatasnya pemikiran manusia, maka muncullah pertanyaan-pertanyaan yang mendasar (fundamental) yang tidak mungkin dijawab dengan pendekatan. Pengetahuan yang seperti ini yang disebut pengetahuan filosofis.
Rasa penasaran tidak hanya dapat terjawab dengan indrawi ,pengetahuan ilmiah, dan filsafat saja , tetapi juga ada yang dengan pengetahuan agama. Dalam diri manusia dibekali dengan akal, indra, juga hati.
Namun hal ini membuat manusia melakukan penyelidikan atas kebenaran yang sesungguhnya dari pengetahuan yang terus menerus didapat. Dan terjawab oleh ajaran islam pada ayat al-Qur'an dalam surah al-Baqarah,2 31-32 bahwa untuk mendapat pengetahuan yang benar adalah sangat memungkinkan.
Orang yang berilmu akan memiliki derajat yang tinggi di sisiNya. Dan wahyu yang memerintahkan kita untuk membaca pertama kali ada pada Q.S al-Alaq ayat 1-5. Islam mendorong umatnya untuk berpengetahuan seperti istilahnya manusia adalah homo scientia , yaitu manusia adalah makhluk pencari ilmu pengetahuan.
Dasar pengetahuan manusia harus ditumbuhkan dengan semangat yang terdapat dalam suray al-Alaq tersebut. Kekuasaan dan keinginan manusia yang dimaksud adalah semata mata mencapai ridha Allah. Pengetahuan yang mendalam yang harus kita miliki merupakan kunci kita melakukan tindakan apapun.
Ada proses dalam mencapai segala sesuatu. Untuk menggapai kebahagiaan, seseorang harus memiliki pengetahuan , sebelum diamalkan . Jadi, kekuasaan itu tidak terlepas dari iman dan ilmu.
BAB 2 Filsafat dan pemenuhan hasrat pengetahuan manusia
Apa itu filsafat ? Banyaknya jawaban membuat kita rumit dalam memahami filsafat. Tetapi ada baiknya juga kita harus mengetahui tentang filsafat agar wawasan kita luas terhadap filsafat tersebut. Filsafat berasal dari bahasa Yunani , philos berarti cinta , dan sophia berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat berarti "cinta akan kebijaksanaan".
Phytagoras merupakan philosofis yang cinta akan pemgetahuan dan kebijaksanaan. Sokrates katna tidak mau dianggap sebagai para cendekiawan, maka ia menyebut dirinya filosof , cinta kebijaksanaan dan kebenaran. Filsafat sebagai produk , yaitu hasil berfikir yang filsafati. Filsafato sebagai proses, artinya terdapat kegiatan berfikir filsafati.
Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang berdasarkan wahyu. Filsafat memiliki ciri yang umum, yaitu : Universal, Radikal, dan Rasional. Jadi , filsafat sebagai proses hasil kegiatan berfikir tentang sesuatu yang ada secara universal, radikal, dan rasional.