Secara bahasa Yunani, episteme (pengetahuan) dan logos (kata, pikiran, percakapan, ilmu). Epistemologi adalah kata, pikiran, percakapan tentang pengetahuan. Ada beberapa hal yang harus dicermati tentang epistemologi :
1. Epistemologi tentang pengetahuan,
2. Epistemologi membahas reliabilitas pengetahuan,
3. Epistemologi melakukan investigasi tentang sumber, struktur, metode, dan validitas pengetahuan.
Epistimologi memilki nama lain, yaitu kriteriologika . dinamakan demikian karena menetapkan benar tidaknya pikiran berdasarkan ukuran kebenaran. Dinamakan pula Gnoseologika untu memperoleh hakikat pengetahuan (bersifat keilahian).
Fungsi dari epistimologi , antara lain : Pertama, menggunakan estimologi dalam arti seluas-luasnya. Kedua , sebagai dasar pengembangan kearifan dalam berpengetahuan. Epistimologi melakukan investigasi tentang sumber, struktur, dan metode pengetahuan. Yang mana, pengetahuang ini mendorong manusia untuk memiliki wawasan plural tentang pengetahuan. Masing masing pengetahuan memilki ke "khas" an nya . Ketiga,sebagai sarana mengetahui variasi kebenaran pengetahuan.
Objek adalah sesuatu yang dapat dilihat, disentuh, diindra, sesuatu yang dapat disadari secara fisik atau mental. Objek pengetahuan manusia itu dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada atau wujud. Objek pengetahuan menurut Lavengelt dapat dibedakan menjadi:
- Objek Empiris
Objek pengetahuan yang pada dasarnya ada , dapat ditangkap oleh indra lahir dan indra
batin
- Objek ideal
Objek yang asalnya tidak ada menjadi ada, berkat kegiatan akal
- Objek transenden
Objek yang pada dasarnya ada, tetapi berada di luar jangkauan pikiran dan perasaan manusia