Mohon tunggu...
Thontowi Wallace
Thontowi Wallace Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

aku ada maka aku berfikir.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kebiri Demokrasi dengan Parliamentary Treshold

15 September 2020   23:01 Diperbarui: 16 September 2020   07:57 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan kontur masyarakat yang plural di Indonesia, masing-masing kelompok menginginkan perwakilannya menjadi anggota. 

Bahkan jika kita melihat pembuatan regulasi ini, para anggota DPR sudah tidak lagi menjadikan masyarakat sebagai tujuan dari kebijakan ini, yang berlangsung hanya tarik-menarik kepentingan dari masing-masing partai tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun