"Ditunggu infonya ya Han," kata Mia.
"Ok entar kalau sudah ada jawaban, aku kasih tahu ya," kata Hani. Dan Mia pun ikut bergabung di ruang perpustakaan membicarakan rencana mereka dalam mengikuti kegiatan itu. Saking asyiknya bel pun sampai tak terdengar bahkan mereka akan telat kalau saja Agus tidak melihat jam di tangannya.
"Teman masuk yuk," kata Agus sambil berdiri dan berjalan keluar perpustakaan untuk memasuki kelas diikuti teman-temannya dan pembelajaran hari itu pun berlalu sampai jam terakhir.
Sepulang dari sekolah Agus nampak sedang asyik di kamarya. Bahkan panggilan ibunya pun yang menyuruh dia makan siang tak terdengar. Agus tengah sibuk menuliskan planning yang akan dia lakukan dalam rentang waktu sepuluh bulan.
"Gus, Agus," ibunya mengulang panggilannya. Agus masih tetap tak beranjak. Dan ibunya penasaran dengan kegiatan yang dilakukan anaknya di kamar sampai dia tak menghiraukan panggilannya. Ditepuknya pundak Agus dengan lembut.
"Gus itu makanan sudah ibu siapkan," kata ibunya.
"Eh ibu, maaf bu emang tadi manggil Agus gitu?" jawab Agus.
"Iya Nak, ibu memanggilmu berkali-kali. Tumben aja biasanya pulang sekolah suka langsung ke dapur makan siang, ini malah ngerem di kamar. Ibu khawatir kamu sakit Nak," kata ibunya panjang lebar.
"Eggak Bu, Agus lagi buat jadwal baca buku," kata Agus.
"Jadwal baca buku?" Ibunya mengernyitkan alisnya bingung. Dia tahu walau anaknya suka baca, tapi aneh aja kalau sampai harus dibuatkan jadwalnya. Menjawab kepenasarannya, ibunya pun bertanya.
"Kok pakai jadwal segala Nak bacanya?" tanya ibunya sambil melihat tulisan anaknya di notes kecil.