Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kenaikan PPN 12% Selektif untuk Barang Mewah, Strategi Keadilan Pajak

6 Desember 2024   07:10 Diperbarui: 6 Desember 2024   07:11 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.youtube.com/watch?v=vwXF8gMPbmE

Pelaku usaha asing yang bergerak di sektor barang mewah mungkin melihat kebijakan ini sebagai disinsentif untuk berinvestasi di Indonesia. Mereka dapat mempertimbangkan untuk mengurangi volume perdagangan atau mengalihkan fokus investasi ke negara lain dengan regulasi pajak yang lebih menguntungkan.

Strategi untuk Mengatasi Tantangan

Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, pemerintah dapat melakukan langkah-langkah berikut:

Peningkatan Pengawasan dan Penegakan Hukum          
Memperkuat pengawasan transaksi barang mewah melalui digitalisasi data dan kerja sama antarinstansi.

Sosialisasi dan Edukasi        
Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat dan pelaku usaha mengenai tujuan, manfaat, dan teknis kebijakan ini.

Insentif bagi Produsen Lokal          
Memberikan insentif untuk mendukung produksi barang mewah dalam negeri agar lebih kompetitif dibandingkan produk impor.

Pengembangan Infrastruktur dan Teknologi        
Menginvestasikan sumber daya untuk meningkatkan sistem teknologi dalam pemantauan transaksi dan identifikasi barang.

Penguatan Regulasi Impor  
Mengawasi ketat jalur distribusi barang impor untuk mengurangi potensi masuknya barang ilegal.

Dengan pendekatan yang holistik, tantangan dalam implementasi kenaikan PPN barang mewah dapat diatasi, sehingga kebijakan ini dapat memberikan manfaat optimal bagi perekonomian nasional.

Tantangan Implementasi

Meskipun kebijakan kenaikan PPN 12% pada barang mewah memiliki banyak manfaat, implementasinya tidak lepas dari berbagai tantangan. Tantangan ini perlu diantisipasi agar kebijakan dapat berjalan efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan. Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam implementasi kebijakan ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun