Mohon tunggu...
Galeri Cerita Ani Wijaya
Galeri Cerita Ani Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - The taste of arts and write

Kisah cinta umpama sebuah buku. Kau tetap akan membaca selembar demi selembar meskipun telah tahu akhir ceritanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis Bergaun Putih

10 Oktober 2014   23:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:33 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis itu akhirnya menyerah dan segera duduk di belakang Sandy,suara motor Sandy pun menderu kencang,Sandy ingin segera sampai di rumahnya.Kejadian kali ini benar-benar tidak masuk akal,tapi Sandy tak sampai hati kalau harus meninggalkan gadis itu sendirian.Sepanjang jalan gadis itu bercerita tentang kematian,suaranya samar-samar karena terbawa angin.Sandy tak begitu mendengarkannya,ia juga tak terlalu menanggapinya.

"Sudah sampai,ini rumah kontrakan saya.Teman saya sedang pulang ke kampungnya,harusnya malam ini dia kembali kesini.Tapi,mungkin baru besok,besokkan hari Minggu","Ayo masuk"Ajak Sandy.

Gadis itu terlihat bingung,ia cuma berdiri terpaku di ruang tamu yang merangkap ruang makan.Setelah memarkirkan motornya,Sandy membuatkan gadis itu teh manis.

"Itu minuman orang yang masih hidup,aku tidak minum"katanya polos.

"Ya,terserah.Kamu lapar? mau makan?"tanya Sandy lagi.

"Aku...",

"Iya saya tahu,anda tidak makan,anda sudah mati.Saya akan membersihkan badan saya.Setelah itu tidur,anda tidur di kamar teman saya atau disini,terserah anda.Besok baru kita bahas apa yang selanjutnya akan kita lakukan",Sandy menjelaskan panjang lebar.

Gadis itu masih berdiri terpaku,termenung."Oh ya,saya tidak tidur,hantu tidak pernah tidur",gadis itu masih sempat berbicara pada Sandy.

Sandy menutup pintu kamarnya,"Braaakkk..",sambil menggerutu,Arrgghhh.

***

Sinar matahari mulai masuk melewati celah-celah lubang udara kamar Sandy,jatuh tepat di wajahnya.Merasa silau dan panas yang sedikit mencubit,Sandy menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.Teringat dengan gadis yang ditemuinya semalam dan diajak menginap di rumah,Sandy dengan segera terbangun.Pintu kamar temannya masih tertutup,mungkin akhirnya gadis itu tertidur pulas pikir Sandy.Tapi rupanya ada suara gemerisik dari dalam kamar,lalu seseorang membuka pintu kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun