Mohon tunggu...
Galeri Cerita Ani Wijaya
Galeri Cerita Ani Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - The taste of arts and write

Kisah cinta umpama sebuah buku. Kau tetap akan membaca selembar demi selembar meskipun telah tahu akhir ceritanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis Bergaun Putih

10 Oktober 2014   23:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:33 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tak punya nama,aku kan sudah mati"jawab gadis itu,semakin membuat Sandy bingung.

"Baiklah,lalu sekarang apa yang akan anda lakukan kalau saya meninggalkan anda disini sendirian?"tanya Sandy sambil memijat-mijat keningnya yang mulai semakin terasa pusing.

"Aku,entahlah..","Mungkin aku akan menaiki pohon itu dan berayun-ayun di dahannya,biasanya itu yang dilakukan para hantu",jawab gadis itu sambil menunjuk pohon besar yang ada di pinggir sungai,tak kalah bahaya dengan menaiki pinggiran jembatan dan berputar-putar di jalan raya.

Sandy sudah sangat lelah,tapi dia tak mungkin meninggalkan gadis ini sendirian disini,terlalu berbahaya,entahlah mungkin gadis ini sedang tertekan,putus asa,atau mabuk,meskipun mulutnya tak berbau alkohol.Gadis yang aneh,gadis berkulit putih yang sebenarnya cukup cantik,bertubuh kurus seimbang dengan tinggi badannya.Memakai gaun putih panjang semata kaki,namun tanpa alas kaki.

"Anda ikut saya saja,kita beristirahat dulu malam ini.Besok saya akan mengantarkan anda ke rumah orangtua anda" ajak Sandy.

"Baiklah,tapi kuburan kedua orangtua ku sangat tidak nyaman aku tidak suka disana"jawab gadis itu.

"Ya terserah,besok baru kita pikirkan,sekarang naiklah",Sandy menyalakan motornya.

Gadis itu tertegun,seakan memikirkan sesuatu.

"Anda tidak berpikir untuk terbang kan?"tanya Sandy yang sudah hampir kehilangan kesabarannya.

"Wah terbang? ide yang bagus,ya hantu seharusnya bisa terbang,aku akan belajar terbang"gadis itu berbinar-binar senang.

Sandy menghela napas panjang,"Besok saja,besok anda boleh belajar terbang,sekarang ikut saya ,naiklah"pinta Sandy hampir putus asa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun