Dapat dikatakan bahwa pikiran dan perasaan adalah kunci dari kebahagiaan kita, dan kebahagiaan akan membuat kita bercahaya, dengan cahaya spiritual tadi menandakan bahwa kita hidup. Tentu manfaatnya pun sangat luas, dengan bahagia maka kesehatan akan senantiasa terjaga, gairah hidup akan terus menggebu hingga hari tua untuk mempersiapkan bekal kematiannya.Â
Orang-orang yang bercahaya ini memiliki kebaikan yang tidak umum, namun dapat dipraktikan oleh siapa saja. Cahaya tersebut dapat turun ketika semangat menurun dan dapat meningkat ketika memulai banyak kebaikan-kebaikan juga ilmu yang bermanfaat dalam hidupnya. Cahayanya dapat menerangi hidupnya sendiri dan orang lain.
Mulai dari sekarang, mari kita kendalikan pikiran kita, sembari mengikhtiarkan diri untuk menghilangkan su’udzon. Adapun cara yang dapat dilakukan adalah memaksakan diri untuk berbaik sangka dan tinggalkan persepsi negatif, ghibah, ataupun gosip.Â
Senantiasa mengganti kata yang bernada negatif menjadi positif, misalkan; lemah menjadi belum/kurang mampu. Kata-kata adalah doa serta mampu mempengaruhi pikiran dan perasaan.Â
Meski terkadang pikiran/perasaan positif dan negatif datang bersamaan. Manusia diharapkan sadar dan senantiasa berikhtiar mengenali pikiran positif, pikiran negatif, perasaan positif, dan perasaan negatif. Semakin kita mampu mengendalikan itu, maka cahaya spiritual akan terpancar dengan sendirinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H