Kamu bisa menyediakan waktu untuk menuliskan daftar nilai-nilai dan kualitas pribadi tersebut. Hal ini membantu menggambarkan kehidupan yang ingin kamu jalani maupun perilaku yang kamu harapkan dari orang lain.
2. Menantang diri sendiri
Mencoba hal-hal baru dapat menjadi alat penggalian diri yang menyenangkan dan bermanfaat. Tidak perlu merasa sungkan melakukan sesuatu yang baru dan benar-benar berbeda, misalnya berburu gaya pakaian yang belum pernah dikenakan. Atau carilah hobi dan aktivitas baru yang menurut kamu menarik dan sesuai minat.
Mencari tahu siapa kamu melibatkan pengujian aspek-aspek baru dari identitas diri yang bisa membuatmu keluar dari zona nyaman, memperkaya dirimu, serta menemukan tujuan hidup.
3. Menulis jurnal
Kebiasaan menulis jurnal sangat mendukung terpeliharanya kesehatan mental. Jurnal merupakan tempat di mana kamu dapat membuka diri, menemukan pola dalam pemikiran dan perilakumu, serta melakukan introspeksi diri. Jurnal juga membantumu berhubungan dengan diri sendiri dan belajar lebih banyak tentang dirimu yang sekarang.
Tidak perlu jago menulis, mencatat apa pun yang terlintas dalam pikiranmu saat itu bisa memberikan manfaat. Buatlah jurnal selama beberapa minggu ke depan dan lihat kembali catatan yang kamu tulis – apakah ada pola yang muncul berkali-kali yang mengagetkan dirimu? Ikuti benang merahnya untuk mengungkap hal baru tentang dirimu sehingga kamu dapat terus menghargai maupun memperbaiki diri.
4. Meluangkan waktu sendirian
Meskipun menyendiri terkadang disalahartikan sebagai kesepian, menyisihkan waktu sendirian dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental.Â
Adakalanya tekanan teman sebaya membuatmu sulit memahami apa yang penting bagi dirimu, terutama ketika kamu dikelilingi oleh teman-teman dengan kepribadian yang kuat.
Menyempatkan waktu untuk diri sendiri akan memberikan kesempatan bagi dirimu untuk berefleksi, mengeksplorasi, dan bereksperimen dengan ide serta perasaan baru.