Langkah kaki Uro terhenti tatkala menyaksikan hamparan rumput hijau dipenuhi bunga warna-warni. Dirinya pun tertegun ketika kehadirannya di puncak gunung tertinggi disambut oleh matahari yang bersiap naik ke peraduan cakrawala. Pelan tapi pasti, hamburan sinar oranye mulai menerpa wajah Uro dan menghangatkan tubuhnya yang kedinginan usai melawan malam. Benar kata hewan-hewan lain, menyaksikan matahari terbit di puncak tertinggi sangat berbeda. Sangat menawan dan membahagiakan.
Uro tersenyum, bersyukur bahwa dirinya terus melanjutkan perjalanan. Ia pun menyadari bahwa kesulitan terbesar dalam mencapai puncak tertinggi untuk menyaksikan matahari terbit bukanlah jalanan yang terjal dan menanjak. Bukan pula jebakan atau perangkap buatan manusia. Rintangan terbesar yang dihadapi Uro dalam mewujudkan keinginan adalah dirinya sendiri--kehilangan tekad, kemauan kuat dan rasa percaya diri.
Uro menghirup udara pagi yang sangat menyegarkan. Lelahnya tergantikan oleh sesuatu yang indah di hadapannya. Dan setelah ini, ia bisa pulang membawa kenangan tak terlupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H