Mohon tunggu...
NIA
NIA Mohon Tunggu... Penulis - Finding place for ...

- Painting by the words

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Uro dan Matahari Terbit

20 Januari 2022   08:13 Diperbarui: 12 Juni 2022   23:19 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uro termenung lama, tidak berselera menyantap makanan. Tiba-tiba, terdengar suara raungan keras menakutkan, disusul oleh kehadiran seekor singa. Hewan berbulu itu menghampiri Uro. Ia berjalan dengan gagah berani. Di kepalanya melingkar sebuah tiara indah yang menunjukkan kedudukan tertingginya di dalam ekosistem hutan.

“Hei, hewan gemuk, apa yang sedang kamu lakukan di sini?” tanya si Singa.

“Namaku Uro. Aku sedang beristirahat sejenak setelah berjalan kaki cukup jauh.”

“Memangnya kamu mau ke mana?”

“Ke puncak gunung tertinggi,” jawab Uro dengan nada bicara sedikit ragu. Si Singa menyipitkan satu matanya penuh selidik.

“Untuk apa kau pergi ke sana?” tanya si Singa berbisik. Uro ragu memberikan jawaban hingga terdiam cukup lama. Si Singa masih menantinya bicara, sesekali memperhatikan penampilan gajah di depannya yang terlihat berantakan dan sangat kelelahan.

“Aku ingin melihat matahari terbit.” Uro berbisik seraya menundukkan kepala. Sangat takut menatap lawan bicara, juga takut mendengar respons yang akan diberikan.

“Hmm, matahari terbit dari puncak gunung tertinggi memang sangat luar biasa,” timpal si Singa. Uro menganggukkan kepala yang kian menunduk.

“Tapi aku putuskan untuk pulang saja.”

“Ho! Kenapa begitu? Matahari terbit di puncak sana sangat bagus lho. Kamu harus melihatnya! Sudah banyak yang menyaksikannya. Kuyakin kamu tidak akan menyesal jika pergi ke sana.”

Uro menggeleng dan mulai menatap si Singa. “Aku tidak akan mampu pergi ke sana. Tempat itu terlalu jauh untukku. Untuk tubuh gemukku ini.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun