Tibalah saat Prince Bisma maju, semua agak pesimis, secara Prince Bisma orangnya gak luwes dan gaul.
“Jeng Amba, Jeng Ambika dan Jeng Ambalika. Aku tidak bisa menggombal, hanya bisa mempersembahkan musikalisasi puisi karya Kangmas Sapardi diiringi permainan pianoku”.
Kemudian denting piano yang sendu dan syahdu pun mengalun ... Disusul dengan suara Prince Bisma yang merdu, tulus dan menyayat kalbu.
Aku Ingin ...
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana ..
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu ..
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana ..
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada ..
Para putri dan penonton hanya bisa terdiam dan menganga mendengar dentingan piano dan suara yang begitu menusuk kalbu ...
“Putri, bagaimana ini, OK nggak?” Tanya Penasehat kerajaan kepada ketiga putri yang menopang dagu seperti gaya Cherrybell saking terpesonanya. Dan ketiganya serempak menjawab “OK Cyiiiin”.
Penasehat kerajaan pun segera mengumumkan di depan umum
“Dengan ini, pemenang sayembara adalah Prince Bisma, perwakilan dari kerajaan Hastinapuraaaaa!!!”.
Penonton pun bersorak sorai meyambut kemenangan Prince Bisma.
Ketiga putri pun diboyong ke Istana Hastinapura untuk dinikahkan dengan Raja Wicitrawirya. Pernikahan ala Royal Wedding Jawi ini akan diselenggarakan 7 hari 7 malam dengan dimeriahkan oleh Syahrini dan OM Palapa.
Namun tak dinyana, Jeng Amba menaruh hati kepada Prince Bisma. Semenjak penampilan musikalisasi puisi tempo hari, Jeng Amba begitu kesemsem dengan Prince Bisma. Makan jadi tak enak, tidur tak nyenyak, gairah memuncak, akhirnya mood pun menjadi rusak. Pokoknya galau abessss.
“Kak Amba, why you co cedih gitchuu cihh?” Tanya Ambika.
“Iya Kak, lu kenapa jadi gini sih?” Cecar Ambalika.
“I don’t know, Aku juga tak tauh adik-adikku .. ada sesuatuuu’ yang mengganjal”.
“Duuuh, cecuatuuu’ banget yak Kak?”
“Kakak, jangan bo’ong deh, pasti lu mikir Prince Bisma kan? Ya kan kan kan?”
“Iyaaaaa ... hiks hikkks” Pecahlah tangis Jeng Amba.
“Kak, jangan sinting deh, kita ini akan jadi istri Raja Wicitrawirya, tau ga sih lu”.
“Iyaaah, but My heart sudah kesemsem sama Ayang Bisma. Remember galz, a woman must be a master of her own destiny”.
“Aiiiih, co cweet dech Kak .. mauuu juga duuuung”
“Hushhh, itu gak boleh tau”. Bentak Ambalika ke Ambika.
“Udah lah Dik, Kakak want to jyalan-jyalan dulu ngilangin capek. I’m so tired”.
Berjalanlah Jeng Amba di taman, tak dinyana dia melihat Ayang Bisma .. eh Prince Bisma latihan memanah. Jeng Amba langsung tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.
“Ayaaang, I miss you. Ternyata you sedang main panahan disini”.
“Maaf, dengan siapa Jeng Amba berbicara?” Tanya Prince Bisma sopan sambil menurunkan senjata panahnya.
“Of course padamu ayang Bisma. I heart you lah”.
“Jeng Amba, tolong jaga sikap. Jeng Amba akan menikah dengan Raja Wicitrawirya, tidak pantas berbicara seperti itu”.
“Ayang Bisma, I don’t know, why hatiku cenat cenut tiap ada kamu. Selalu peluhku menetes tiap dekat kamu. Kenapa salah tingkah tiap kau tatap aku .. I heart you pokoknya. I’m lost in your heart. And I never want to find the way out”.