Akhirnya tinggal 2 orang yang sanggup mengikuti babak pertama, yaitu Prince Bisma dari Kerajaan Hastinapura dan musuhnya Pangeran William dari Mbokkingham Palace. Pangeran William dengan mata tertutup melepaskan panahnya dan berhasil memanah 3 burung itu sekaligus dengan satu anak panah saja. Penonton yang berjumlah satu juta itu langsung tepuk tangan dan bersorak sorai.
Giliran Prince Bisma maju dengan tenang lalu mengambil ancang-ancang memanah. Ternyata saudara-saudara, Prince Bisma tidak hanya memanah dengan mata terpejam, tapi juga dengan dengan salto, koprol, sesekali kayang, malah kadang disertai Head banging atau kepala diputer-puter kayak orang kesurupan jin emprit seperti trio macan. Para penonton langsung melakukan standing ovation selama 1 jam dan Prince Bisma dinyatakan sebagai pemenang.
Babak ke-2 dimulai, Prince William yang bersungut-sungut karena dikalahkan di Babak pertama, berniat menggagalkan kemenangan Prince Bisma yang sudah di depan mata. Dia akan mengerahkan seluruh kemampuan merayunya.
“Jeng Amba, punya obeng gak?”
“Of course not lah?”.
“Tapi kalau senyum buat Kanda, punya kan?”.
Krik krik krik krik .... penonton hening, hanya terdengar jangkrik.
“Jeng Ambika, punya obeng gak?”
“Aiiih .. ya gak punya lah”
“Tapi kalau hati buat Kanda, punya kan?”.
......
5 menit kemudian ....
3 jam kemudian ....
Penonton dan jangkrik pun sama-sama hening karena kebosanan.
“Sekali lagi nanya obeng, gue gampar lu yee. Elu kate kita bertiga tukang bengkel apa?!?” Sungut Ambalika.
“Hihihi ok ok, kl memang obeng gak punya, Jeng Ambalika punya mimpi kan? Ini saya mau nawarkan produk obat, manjur lho kalo diminum rutin”.
“Owww, memang sinting lu, masak nawarin MLM ke istana”
Kali ini penonton dan jangkrik tidak hening saudara-saudara, tapi nimpukin Prince William dengan obeng campur beling dan clurit!!
Daaan .. Prince William lari tunggang langgang sambil melolong “Njur piyeee jodooohku caaaah”.