Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Mengapa Keterwakilan Perempuan di Bidang AI Masih Minim?

25 Desember 2024   21:41 Diperbarui: 25 Desember 2024   21:41 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita di bidang AI (Gambar diolah dengan SuperAI)

Menurut saya, langkah pertama adalah mengubah pola pikir. 

Kita perlu melihat perempuan sebagai aset, bukan beban. Inisiatif seperti yang dilakukan oleh Women for Ethical AI patut diapresiasi. Mereka tidak hanya memberikan pelatihan, tapi juga menciptakan ruang di mana perempuan bisa merasa didengar.

Selain itu, pemerintah juga perlu mengambil peran aktif. 

Misalnya, dengan memberikan insentif bagi perusahaan yang mendukung keterlibatan perempuan di bidang teknologi. 

Pendidikan juga harus lebih inklusif, mulai dari tingkat dasar. Anak-anak perempuan perlu diajarkan bahwa mereka punya tempat di dunia teknologi, sama seperti anak laki-laki.

Dan terakhir, kita sebagai masyarakat juga perlu mendukung. Kadang-kadang, hal kecil seperti memberikan dukungan moral bisa membuat perbedaan besar. 

Kesimpulan

Keterlibatan perempuan dalam AI bukan hanya soal kesetaraan, tapi juga soal menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua orang. 

Teknologi adalah cerminan dari siapa yang membuatnya. Kalau yang membuatnya hanya satu kelompok, maka hasilnya pun akan bias.

Jadi, mari kita dukung perempuan untuk masuk dan bertahan di sektor ini. 

Bukan karena mereka membutuhkan kita, tapi karena kita membutuhkan mereka. 

Dunia teknologi, dan dunia secara umum, akan jauh lebih baik jika semua orang diberi kesempatan yang sama untuk berkontribusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun