Penting untuk dicatat bahwa bersantai tidak harus selalu berarti tidur atau tidak melakukan apa-apa sama sekali.Â
Aktivitas yang dapat dilakukan untuk menikmati waktu luang bisa bervariasi.Â
Mulai dari membaca buku yang sudah lama ingin dibaca, berjalan santai di taman, hingga melakukan aktivitas ringan lainnya.Â
Semua itu dapat dianggap sebagai bagian dari dolce far niente yang memiliki dampak positif terhadap kesehatan kita.
Mengapa Budaya Modern Membutuhkan Dolce Far Niente?
Salah satu tantangan terbesar dalam hidup kita saat ini adalah budaya yang mendorong kita untuk selalu sibuk.Â
Banyak dari kita merasa bahwa produktivitas adalah ukuran utama keberhasilan.Â
Dalam dunia yang terhubung secara digital seperti sekarang ini, kita sering kali merasa tidak cukup melakukan sesuatu jika kita tidak terlibat dalam aktivitas yang tampak produktif.Â
Ini adalah pola pikir yang sangat melekat dalam budaya kita, bahkan di Indonesia.
Seperti yang disarankan oleh para ahli, ini adalah pandangan yang perlu kita ubah.Â
Dikutip dari HolisticLifeByKate, Francine Toder, seorang psikolog senior, berpendapat bahwa kita harus memberi diri kita izin untuk berhenti dan menikmati waktu tanpa tekanan produktivitas.Â
Tanpa keseimbangan yang baik antara bekerja dan beristirahat, kita bisa merasa terjebak dalam siklus yang melelahkan.Â