Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dolce Far Niente, Sebuah Seni Hidup Tanpa Tekanan

9 Desember 2024   15:00 Diperbarui: 9 Desember 2024   15:05 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dolce far niente, menikmati waktu dengan mindfulness (Gambar diolah dengan Dall-E) 

Dolce far niente mengajarkan kita bahwa waktu yang tidak diisi dengan aktivitas produktif bukanlah waktu yang sia-sia. 

Ini adalah waktu yang sangat berharga, yang membantu kita untuk mengisi kembali energi tubuh dan pikiran kita.

Mencari Keseimbangan dalam Kehidupan

Menerima konsep dolce far niente dalam kehidupan modern bukan berarti kita menanggalkan tanggung jawab kita atau menghindari pekerjaan. 

Sebaliknya, ini adalah panggilan untuk menemukan keseimbangan yang sehat antara kewajiban dan waktu untuk diri sendiri. 

Seperti yang dijelaskan dalam studi pada laman CrystalHills, dengan memberi waktu untuk beristirahat tanpa gangguan, kita bisa menjadi lebih produktif dalam jangka panjang, karena tubuh dan pikiran kita telah diperbarui.

Di Indonesia, sering kali kita menganggap waktu luang sebagai kemewahan yang hanya bisa dinikmati oleh mereka yang sudah mencapai titik sukses. 

Padahal, siapa pun berhak untuk menikmati waktu santai tanpa merasa bersalah. 

Dengan mempraktikkan dolce far niente, kita bisa mulai menghargai waktu untuk diri sendiri, bukan sebagai sesuatu yang terbuang, tetapi sebagai investasi untuk kesejahteraan kita yang lebih baik.

Kesimpulan

Seiring dengan kesibukan kita yang semakin meningkat, kita harus lebih bijak dalam mengatur waktu. 

Konsep dolce far niente menawarkan cara untuk hidup lebih damai dan bahagia, dengan menghargai momen tanpa produktivitas. 

Mulai dengan memberi diri kita izin untuk tidak selalu sibuk, menikmati waktu luang, dan menyadari bahwa bersantai bisa membawa manfaat besar bagi tubuh dan pikiran kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun