Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Memutus Korupsi di Balik Triliunan Judi Online

15 November 2024   15:01 Diperbarui: 15 November 2024   15:02 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (KOMPAS/SUPRIYANTO) 

Di sini, saya setuju dengan pendapat bahwa reformasi besar-besaran dalam sistem pengawasan dan penegakan hukum sangat mendesak. 

Tanpa ada perubahan signifikan, kita akan terus melihat uang negara bocor dan masyarakat kecil menjadi korban. 

Reformasi ini perlu melibatkan perbankan, aparat hukum, dan tentu saja institusi-institusi yang punya wewenang mengawasi industri keuangan dan teknologi. 

Transparansi dalam penegakan hukum menjadi kunci utama untuk menghentikan ekosistem perjudian online ini. 

Institusi-institusi terkait harus punya wewenang yang jelas dan terkoordinasi dengan baik untuk melacak alur dana yang masuk ke perjudian.

Selain itu, perlunya teknologi untuk mendeteksi dan mengawasi transaksi yang mencurigakan semakin mendesak. 

Banyak negara di dunia, misalnya Korea Selatan dan Singapura, sudah menerapkan sistem pengawasan yang berbasis teknologi canggih untuk mencegah pencucian uang dan transaksi ilegal. 

Indonesia juga harus mulai berbenah dan berinvestasi dalam teknologi ini jika kita ingin mengurangi dampak buruk dari perjudian online.

Menjaga Masa Depan Generasi Mendatang

Pada akhirnya, menjaga masa depan negeri dari dampak judi online adalah tanggung jawab kita semua. Meski tak kasat mata, masalah ini perlahan-lahan merusak tatanan sosial dan ekonomi bangsa. 

Perputaran uang triliunan rupiah menguatkan jaringan korupsi, memperdalam jurang ketimpangan, dan memperburuk nasib masyarakat kecil. 

Tanpa perubahan nyata dalam pengawasan, hukum, dan perlindungan masyarakat, ekosistem ini akan terus bertumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun