Namun, kenyataannya, banyak sekali transaksi terkait perjudian online yang lolos dari pengawasan. Tanpa pengawasan yang lebih ketat, dana-dana ilegal ini akan terus berputar dan justru merugikan masyarakat kecil.Â
Menurut peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Lalola Easter, sistem hukum kita belum cukup kuat untuk membuat pelaku korupsi jera.Â
Hal ini mengindikasikan perlunya reformasi dalam sistem peradilan dan hukum, agar pelaku-pelaku dalam bisnis perjudian ini dapat benar-benar dihukum.
Dampak Sosial yang Tak Terelakkan
Nah, ini yang sering kita lupa. Judi online bukan hanya soal uang besar atau angka triliunan rupiah. Ada dampak sosial yang jauh lebih luas dan menghantam keras masyarakat kecil.Â
Bayangkan, siapa saja yang paling banyak tergoda dengan promosi besar-besaran perjudian online?Â
Mereka yang seringkali berada di kelas menengah ke bawah, orang-orang yang mungkin berharap bisa memperbaiki kondisi ekonomi lewat taruhan kecil.Â
Tapi sayangnya, mereka justru jadi korban. Dari beberapa berita yang saya baca, masyarakat kecil semakin terjerat utang dan kehilangan harta benda, keluarga dan nyawa, karena kecanduan judi online.
Kondisi ini semakin mengerikan jika kita lihat dari sisi ketimpangan sosial. Dengan adanya perjudian online yang merajalela, masyarakat bawah semakin terpinggirkan.Â
Uang yang berputar dalam bisnis ini tidak kembali ke masyarakat dalam bentuk apapun.Â
Justru, uang ini mengalir ke pihak-pihak yang sudah memiliki kekayaan dan kekuasaan. Akibatnya, ketimpangan sosial di negeri ini semakin menganga lebar.
Urgensi Reformasi Pengawasan dan Penegakan Hukum
Jadi, apa yang bisa kita lakukan?Â