Bicara soal regulasi, Indonesia butuh dukungan lebih besar dalam berbagai aspek, mulai dari perizinan, perlindungan hak cipta, hingga insentif pajak untuk investor.Â
Menurut laman Indonesia.go.id, dengan regulasi yang lebih mendukung, industri film nasional bisa tumbuh lebih kuat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.Â
Misalnya, insentif fiskal bagi investor dapat mendorong lebih banyak produksi film, dan perizinan yang lebih mudah untuk pembangunan bioskop di daerah-daerah terpencil dapat memperluas akses penonton terhadap film lokal.
Di sisi lain, aturan yang lebih tegas untuk menindak pembajakan adalah kebutuhan mendesak.Â
Meski pembajakan tak mudah diberantas, langkah memperketat penegakan hukum dan membangun kesadaran publik akan dampak buruknya dapat menjadi awal.Â
Jika masyarakat paham bahwa menonton film bajakan melukai industri lokal, pembajakan mungkin bisa berkurang.Â
Langkah ini kecil, namun dengan potensi dampak yang signifikan bagi masa depan perfilman kita.
Apa Dampak Jangka Panjang Perbaikan Ekosistem Perfilman?
Jika ekosistem perfilman Indonesia diperbaiki, dampaknya tidak hanya akan dirasakan dalam jangka pendek.Â
Mengutip Antara News, dengan penambahan jumlah layar bioskop dan regulasi yang mendukung, perfilman Indonesia bisa terus berkembang dan memberikan dampak ekonomi yang besar bagi negara.Â
Lebih banyak bioskop berarti lebih banyak penonton yang bisa dijangkau, dan lebih banyak penonton berarti lebih banyak pemasukan bagi produser dan sineas, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas film.
Lebih dari itu, talenta-talenta baru akan mendapat ruang yang lebih luas untuk tumbuh dan bersinar.Â