Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Indonesia Melejit Tinggi, tapi Tersandung Masalah Klasik

5 November 2024   16:30 Diperbarui: 5 November 2024   17:53 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Kompas Tekno, pembajakan digital ini menciptakan kerugian finansial besar bagi para produser dan sineas. 

Dampaknya tak hanya soal kehilangan pendapatan, tetapi juga memengaruhi kualitas film mendatang. 

Produser yang merugi tentu akan berpikir ulang sebelum berinvestasi dalam proyek baru, dan hal ini, perlahan tapi pasti, merampas keberagaman serta kualitas konten yang bisa kita nikmati sebagai penonton.

Diskusi dengan Pemerintah Sebagai Langkah Awal atau Sekadar Formalitas?

Diskusi antara pemerintah dan para pelaku industri beberapa waktu lalu adalah upaya awal untuk mencari solusi bersama. 

Melansir VOI, pertemuan itu memberi ruang bagi para sineas untuk menyuarakan berbagai keluhan mereka. 

Mulai dari soal pembajakan hingga regulasi yang kurang berpihak pada industri film. 

Ini sebuah tahap yang krusial, namun apakah cukup?

Saat diskusi, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menunjukkan dukungan, dan itu patut diapresiasi. 

Tetapi tanpa tindakan konkret yang segera, diskusi hanya akan menjadi seremonial yang menguap tanpa hasil nyata. 

Berdasarkan data dari VOI juga, industri perfilman membutuhkan regulasi yang kuat dan dukungan konkret dari pemerintah, bukan sekadar kata-kata dukungan. 

Langkah-langkah nyata bisa dimulai dengan memperbanyak layar bioskop di daerah-daerah yang selama ini terabaikan atau memperketat aturan anti-pembajakan.

Regulasi yang Mendukung, Kunci Memajukan Industri Film

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun