Contoh nyatanya adalah hilirisasi nikel yang mulai dilakukan secara masif.Â
Menurut artikel dari Universitas Padjadjaran dan Indonesia.go.id, meskipun beberapa sektor seperti makanan dan minuman serta logam dasar mencatatkan pertumbuhan, kontribusi keseluruhan sektor manufaktur terhadap PDB tetap mengalami penurunan.
Berdasar dari Neraca.co.id, Prabowo kini memimpin dengan target besar, yaitu mencapai pertumbuhan ekonomi 8% melalui program hilirisasi yang lebih intensif serta penguatan industri dasar, seperti baja dan kimia.Â
Prabowo percaya bahwa upaya ini akan membawa Indonesia lebih dekat pada status negara maju pada 2045.Â
Namun, apakah rencana ini bisa terlaksana dengan baik?Â
Atau hanya akan menjadi janji yang sama seperti sebelumnya?
Faktor Penyebab Deindustrialisasi Dini
Mengapa kontribusi sektor manufaktur justru menurun?Â
Salah satu faktor utamanya adalah rendahnya investasi di sektor ini.Â
Banyak investor lebih memilih sektor lain, seperti properti atau jasa, karena dianggap lebih menguntungkan dan risikonya lebih rendah.Â
Faktor lain adalah tingginya biaya logistik di Indonesia.Â
Hal ini membuat produk manufaktur Indonesia kurang kompetitif di pasar internasional.Â