Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nasib Revitalisasi Industri Indonesia dari SBY hingga Prabowo

21 Oktober 2024   15:09 Diperbarui: 21 Oktober 2024   15:26 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh nyatanya adalah hilirisasi nikel yang mulai dilakukan secara masif. 

Menurut artikel dari Universitas Padjadjaran dan Indonesia.go.id, meskipun beberapa sektor seperti makanan dan minuman serta logam dasar mencatatkan pertumbuhan, kontribusi keseluruhan sektor manufaktur terhadap PDB tetap mengalami penurunan.

Berdasar dari Neraca.co.id, Prabowo kini memimpin dengan target besar, yaitu mencapai pertumbuhan ekonomi 8% melalui program hilirisasi yang lebih intensif serta penguatan industri dasar, seperti baja dan kimia. 

Prabowo percaya bahwa upaya ini akan membawa Indonesia lebih dekat pada status negara maju pada 2045. 

Namun, apakah rencana ini bisa terlaksana dengan baik? 

Atau hanya akan menjadi janji yang sama seperti sebelumnya?

Faktor Penyebab Deindustrialisasi Dini

Mengapa kontribusi sektor manufaktur justru menurun? 

Salah satu faktor utamanya adalah rendahnya investasi di sektor ini. 

Banyak investor lebih memilih sektor lain, seperti properti atau jasa, karena dianggap lebih menguntungkan dan risikonya lebih rendah. 

Faktor lain adalah tingginya biaya logistik di Indonesia. 

Hal ini membuat produk manufaktur Indonesia kurang kompetitif di pasar internasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun