Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nasib Revitalisasi Industri Indonesia dari SBY hingga Prabowo

21 Oktober 2024   15:09 Diperbarui: 21 Oktober 2024   15:26 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, untuk benar-benar mewujudkan hal ini, diperlukan kebijakan yang konsisten dan dukungan investasi besar. 

Misalnya, untuk sektor baja dan kimia, perlu ada insentif bagi investor dan kebijakan yang mempermudah akses terhadap teknologi modern. 

Tanpa perubahan nyata, janji revitalisasi industri ini akan kembali menjadi sekadar wacana.

Langkah yang harus ditempuh juga mencakup peningkatan keterampilan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan industri modern. 

Kolaborasi dengan institusi pendidikan dan pelatihan harus diperkuat, sehingga para pekerja memiliki keterampilan yang relevan dengan teknologi yang digunakan di industri. 

Hanya dengan cara ini, sektor manufaktur bisa tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi ekonomi.

Harapan yang Masih Menggantung

Menghidupkan sektor manufaktur butuh kebijakan yang tepat, konsistensi, dan dukungan luas. 

Prabowo punya target ambisius 8% pertumbuhan ekonomi, tapi akankah janji ini lebih dari sekadar retorika? 

Deindustrialisasi tetap menjadi ancaman, sementara lapangan kerja semakin terbatas. 

Apakah langkah-langkah ini akan cukup untuk mencapai status negara maju pada 2045?

Referensi:

  • Neraca.co.id. (2024). Kontribusi sektor manufaktur Indonesia di atas rata-rata dunia.
  • Tempo.co. (2024). Bidik sektor manufaktur sumbang PDB 2025 20 persen, Menperin: Ekspor produk 78 persen.
  • Universitas Padjadjaran. (2021). Menperin sebut industri manufaktur jadi kontributor PDB terbesar di Indonesia.
  • Indonesia.go.id. (2023). Industri manufaktur masih jadi motor utama perekonomian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun