Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Makassar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengangguran Gen Z, Terkunci dalam Jerat Ekonomisasi

11 Oktober 2024   16:35 Diperbarui: 11 Oktober 2024   16:50 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi antrean panjang pencari kerja di Jakarta. (KOMPAS/PRIYOMBODO) 

Sistem yang hanya mengejar efisiensi dan keuntungan tanpa memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja akan menciptakan lebih banyak masalah sosial, termasuk tingginya angka pengangguran.

Kesimpulan

Ekonomisasi mungkin tampak sebagai solusi jangka pendek bagi perusahaan, tetapi dampaknya pada generasi muda sangat signifikan. 

Dalam jangka panjang, upaya untuk menekan upah tenaga kerja tidak hanya akan memperburuk pengangguran, tetapi juga merusak struktur sosial kita. 

Reformasi kebijakan upah minimum dan investasi dalam pelatihan keterampilan adalah dua langkah konkret yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini. 

Namun, lebih dari itu, kita perlu mengingat bahwa perekonomian yang sehat bukan hanya tentang keuntungan, tetapi juga tentang kesejahteraan masyarakat luas.

Referensi:

  • Tirto.id. (2023, November 7). Di balik tren pengangguran lima tahun terakhir.
  • GoodStats. (2024, Oktober 10). Pengangguran di Jakarta sentuh 355 ribu orang, mayoritas usia muda.
  • Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. (2023, September 29). Profil pengangguran Provinsi DKI Jakarta 2022.
  • Tirto.id. (2023, November 7). Gen Z penyumbang angka pengangguran tinggi, pemerintah bisa apa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun