Sementara paslon-paslon di Pilkada sering kali menjanjikan program-program berbasis teknologi untuk mengatasi pengangguran, kita harus realistis.Â
Program-program ini, meskipun penting, hanya akan efektif bagi mereka yang sudah memiliki akses teknologi.Â
Bagaimana dengan mereka yang tidak?Â
Di sinilah sektor pertanian urban dan industri lokal masuk sebagai solusi yang lebih masuk akal.
Pertanian Urban dan Industri Lokal: Solusi yang Tidak Memerlukan Teknologi Canggih
Pertanian urban adalah konsep yang sebenarnya bukan hal baru, tetapi relevansinya semakin meningkat seiring dengan kebutuhan akan kemandirian pangan dan lapangan kerja lokal.Â
Di kota-kota besar, pertanian urban terbukti mampu menciptakan lapangan kerja, sekaligus meningkatkan kemandirian pangan bagi komunitas.Â
Menariknya data dari JurnalPost mengungkapkan, sektor ini tidak memerlukan pendidikan tinggi atau keterampilan digital yang canggih.Â
Cukup dengan pelatihan praktis dan komitmen, Gen Z dapat terlibat dalam pertanian urban dan mulai menghasilkan pendapatan.
Selain itu, industri lokal—sektor yang melibatkan produksi dan distribusi barang di dalam negeri—juga menawarkan peluang besar.
Industri ini memiliki kapasitas untuk menyerap banyak tenaga kerja tanpa memerlukan infrastruktur digital yang rumit.Â
Contohnya, banyak UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di Makassar yang bergerak di sektor-sektor seperti kerajinan tangan, produksi makanan, dan tekstil yang selalu membutuhkan tenaga kerja baru.