Program pelatihan vokasional yang berfokus pada keterampilan praktis seperti pengolahan hasil pertanian dan manajemen industri lokal akan sangat membantu.
Tirto mengungkapkan bahwa program ini bukan hanya memberikan solusi cepat terhadap pengangguran, tetapi juga memberikan stabilitas ekonomi yang lebih tahan terhadap guncangan pasar global, seperti yang dialami oleh sektor teknologi selama beberapa tahun terakhir.
Tantangan dalam Implementasi
Namun, semua solusi ini tentu saja tidak datang tanpa tantangan.
Salah satu kendala terbesar dalam mengembangkan sektor pertanian urban dan industri lokal adalah akses terhadap lahan dan modal.
Di kota-kota seperti Makassar, lahan sering kali terbatas, dan untuk memulai usaha, modal awal menjadi penghalang utama bagi generasi muda.
Meski demikian, ini adalah tantangan yang dapat diatasi dengan kebijakan yang tepat.
Pemerintah daerah, misalnya, bisa bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk menyediakan pinjaman mikro dengan bunga rendah bagi mereka yang ingin memulai usaha di sektor ini.
Selain itu, tantangan persepsi juga menjadi hambatan.
Banyak Gen Z masih memandang sektor pertanian dan industri lokal sebagai pekerjaan yang “kurang bergengsi” dibandingkan dengan pekerjaan di sektor teknologi atau perkantoran.
Perubahan mindset ini sangat penting, dan di sinilah peran media serta kampanye sosial sangat dibutuhkan.
Menampilkan kisah sukses para petani muda atau pengusaha lokal bisa menjadi cara efektif untuk mengubah pandangan ini.