Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Makassar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Siswa Tidak Tahu Kepanjangan MPR, Disitulah Kurikulum Dikeker

10 Oktober 2024   01:51 Diperbarui: 10 Oktober 2024   02:10 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Eksperimen sosial siswa tak tahu pengetahuan umum. (Kompasiana/Jujun Junaedi)

Meskipun kurikulum telah berubah, masyarakat masih terpaku pada nilai akademis sebagai ukuran kesuksesan utama. 

Banyak yang melihat perubahan kurikulum seperti Kurikulum Merdeka hanya sebagai formalitas tanpa memahami esensinya. 

Pergantian kurikulum hanya jadi sebatas pergantian judul sampul dan ketebalan laporan administrasi. 

Akibatnya, perubahan ini menjadi sulit diterima dan diimplementasikan secara efektif.

Ketika masyarakat lebih peduli dengan nilai ujian ketimbang penguasaan kompetensi, perubahan kurikulum yang menekankan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis justru sering dianggap sebagai gangguan. 

Ini menciptakan dilema bagi guru yang ingin berinovasi, namun terkekang oleh ekspektasi masyarakat dan sistem evaluasi yang masih berfokus pada ujian.

Minim Keterlibatan Orang Tua

Orang tua memainkan peran penting dalam pendidikan anak-anak mereka. 

Namun faktanya, keterlibatan mereka dalam mendukung implementasi kurikulum masih minim. 

GoodStats  dan SMERU Research Institute mencatat bahwa, orang tua di daerah perkotaan cenderung lebih terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka, karena memiliki akses lebih baik terhadap informasi dan waktu. 

Namun, di daerah terpencil, keterlibatan orang tua sering kali dibatasi oleh faktor ekonomi dan kurangnya akses informasi.

Padahal, keterlibatan orang tua sangat penting dalam mendukung implementasi kurikulum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun