Misalnya, beberapa studi menunjukkan bahwa sadfishing bisa memotivasi individu untuk mencari bantuan lebih lanjut.Â
KlikDokter mencatat bahwa ada kasus di mana individu yang terlibat dalam sadfishing akhirnya mencari bantuan psikolog setelah menerima dorongan dari teman online.Â
Ini menunjukkan bahwa meskipun dukungan online mungkin sementara, ia bisa berfungsi sebagai pintu masuk menuju bantuan profesional yang lebih formal.
Pintu Menuju Bantuan Profesional
Membagikan kesedihan di media sosial bisa menjadi jembatan bagi seseorang untuk mencari bantuan profesional.Â
Psike mengungkapkan bahwa kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental meningkat seiring dengan makin banyaknya individu yang berani berbagi pengalaman mereka secara online.Â
Ketika seseorang merasa didukung oleh orang lain, meskipun hanya secara online, mereka bisa merasa lebih terdorong untuk mencari bantuan profesional yang mungkin sebelumnya mereka anggap tidak diperlukan atau tidak terjangkau.
Dalam budaya kita, konsultasi dengan psikolog atau psikiater sering kali dianggap sebagai tanda kelemahan atau bahkan kegilaan, sadfishing bisa menjadi cara untuk membuka diskusi yang lebih luas tentang kesehatan mental.Â
Ini bisa mengarah pada normalisasi perawatan kesehatan mental sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, sesuatu yang sangat dibutuhkan, di negara di mana stigma tentang masalah psikologis masih kuat.
Sadfishing dan Masalah yang Lebih Dalam
Namun, masyarakat juga perlu lebih peka terhadap indikasi masalah yang lebih dalam di balik fenomena sadfishing ini.Â
Tidak semua orang yang berbagi cerita sedih di media sosial hanya mencari perhatian; dalam beberapa kasus, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang mengalami masalah kesehatan mental yang serius.Â
Teknologi.id menekankan pentingnya edukasi masyarakat untuk lebih sensitif terhadap potensi masalah serius di balik perilaku sadfishing.Â