Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sadfishing di Media Sosial, Mencari Empati di Tengah Kehampaan

5 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 5 Oktober 2024   09:01 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sadfishing, sebagai perilaku kerap berbagi cerita sedih di media sosial demi mendapatkan simpati. (Istockphoto/fizkes) 

Masyarakat, keluarga, dan teman online memiliki peran penting dalam mendukung individu yang mungkin membutuhkan lebih dari sekadar like atau comment—mereka mungkin memerlukan dukungan nyata untuk kesehatan mental mereka.

Referensi:

  • KlikDokter. (2024). Sadfishing, Tren Pamer Kesedihan di Media Sosial.
  • Klasika. (2024). Pentingnya Berbagi Cerita dan Keluh Kesah.
  • Psike. (2024). Mengenal Sadfishing, Ajang Pamer Kesedihan.
  • Teknologi.id. (2024). Sadfishing di Era Digital: Kenapa Kesedihan Menjadi Konten Populer dan Efeknya.
  • The Conversation. (2024). Komunitas Online Memang Berisiko bagi Kaum Muda, Tapi Mereka Juga Merupakan Sumber Dukungan yang Penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun