Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog sejak 2010

ASN, tinggal di Makassar. Menulis saat ada waktu, yang penting bisa cuan. Ngopi sendiri, inspirasi datang sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membuka Jalan Cepat Dosen Muda dengan Kebijakan Baru 2024

1 Oktober 2024   15:25 Diperbarui: 1 Oktober 2024   15:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan Permendikbud Ristek No. 44, sertifikasi dipermudah tanpa harus menunggu kuota, yang tentu menjadi kabar baik bagi banyak dosen muda.

Namun, percepatan ini membawa pertanyaan penting: apakah kualitas sertifikasi tetap bisa dijaga? 

Dalam dunia pendidikan, terutama di Indonesia, kita sering kali terjebak dalam mengejar target administratif, dan lupa bahwa tujuan utama dari sertifikasi adalah memastikan kualitas pengajaran. 

Jika percepatan sertifikasi tidak diiringi dengan peningkatan standar penilaian dan pelatihan yang memadai, kita mungkin berisiko menurunkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. 

Artinya, meski jumlah dosen bersertifikat meningkat, kualitas pengajaran mungkin tidak bertambah baik jika proses sertifikasinya tidak diawasi dengan benar.

3. Penghapusan sistem angka kredit: manfaat atau beban baru?

Sistem angka kredit yang selama ini digunakan sebagai dasar kenaikan jabatan sering kali dianggap membebani dosen dengan tuntutan administrasi yang banyak. 

Dengan kebijakan baru ini, dosen bisa lebih fokus pada pengembangan kompetensi melalui uji, yang dianggap lebih relevan dengan tugas akademik. 

Bagi dosen muda, ini memberikan harapan baru untuk meraih jabatan fungsional lebih cepat tanpa harus terjebak dalam "perlombaan" mengejar angka kredit.

Namun, di sisi lain, penghapusan angka kredit juga menimbulkan tantangan baru. 

Dalam sistem yang lama, angka kredit memberikan panduan yang jelas tentang apa yang harus dicapai oleh seorang dosen dalam bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. 

Tanpa panduan ini, dosen muda mungkin merasa kebingungan dalam menentukan prioritas kerja mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun