Mohon tunggu...
Mustofa Ludfi
Mustofa Ludfi Mohon Tunggu... Lainnya - Kuli Tinta

Bapak-bapak Beranak Satu :)

Selanjutnya

Tutup

Roman

Siluet-Buku I (Tuhan Maha Pemberi Kejutan)-11

3 September 2024   23:58 Diperbarui: 4 September 2024   00:10 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

"Baiklah."

 

"Jangan bertanya tentang sakitku lagi! Aku tahu kamu khawatir sama aku. Tapi aku selalu tersinggung jika ada yang tanya tentang itu. Aku juga ingin sembuh. Aku juga ingin jatuh cinta. Aku juga ingin punya anak. Tapi semua itu nanti," kata Aven panjang dengan wajah penuh harap. Lumbung mengambil sikap.

 

"Tapi kamu tidak boleh cepat mati! Jika kamu mati, siapa yang akan memuji kopiku?"

 

Suasana hening sejenak.

 

Dua sahabat itu akhirnya berpelukan erat. Ketegangan di antara mereka sirna sudah. Riuh seruputan kopi yang terdengar memenuhi kamar. Dua bibir itu bergantian menikmati garangnya kopi tubruk. Benar-benar malam yang syahdu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun