Â
Dua sahabat itu terus bercanda. Kerinduan memang kadang membuat orang lupa ingatan. Di sebelah sana, Lalang hanya fokus pada perjalanannya. Ia tampak acuh melihat dua sahabat itu. Bercanda dan tertawa lepas.
Â
Motor telah sampai pada tempat tujuannya. Mereka segera merapat dan berhenti di depan rumah Lumbung.
Â
Lumbung segera mengeluarkan selembar uang dua puluhan. Lalu mengajak mereka untuk segera masuk ke rumah. Pintu rumah itu sudah terbuka lebar. Ada Bu Fatma, ibu Lumbung, berdiri menyambut ketiganya. Ada senyum teduh di wajahnya.Â
Â
"Mari silakan masuk semuanya," ajak Bu Fatma ramah.Â
Â
Setelah bersalaman, mereka berempat bergegas masuk ke dalam rumah yang teduh itu. Aven duduk berdekatan dengan Lumbung. Lalang di sebelah Bu Fatma.
Â