Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Surplus Kekuasaan?

28 September 2024   18:12 Diperbarui: 28 September 2024   18:12 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun gambarannya tampak suram, Indonesia telah menunjukkan kemajuan:

1. Penguatan lembaga anti-korupsi seperti KPK
2. Peningkatan partisipasi masyarakat sipil dalam pengawasan pemerintah
3. Reformasi birokrasi dan sistem pelayanan publik
4. Pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan transparansi

Namun, tantangan masih besar. Diperlukan upaya sistematis dan berkelanjutan untuk:

1. Memperkuat checks and balances antar lembaga negara
2. Mendorong pendidikan politik dan partisipasi aktif warga negara
3. Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan sumberdaya
4. Mereformasi sistem kepartaian dan pemilu untuk mencegah oligarki

Surplus kekuasaan dan manipulasi sumberdaya merupakan dua sisi mata uang yang sama dalam konteks politik Indonesia. Keduanya saling memperkuat dan menciptakan lingkaran setan yang mengancam kualitas demokrasi dan pembangunan berkelanjutan. Meskipun tantangan besar, Indonesia memiliki potensi untuk memutus rantai ini. Dibutuhkan komitmen dari seluruh elemen masyarakat, dari pemerintah hingga warga negara, untuk terus mendorong reformasi dan memperkuat institusi demokrasi. Hanya dengan upaya kolektif dan berkelanjutan, Indonesia dapat berharap untuk mewujudkan cita-cita demokrasi yang bersih, adil, dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.

Forensik dan Diagnosa Gesture Publik yang Sekarat

Gesture publik, atau sikap dan perilaku yang ditampilkan oleh tokoh-tokoh publik, merupakan aspek penting dalam komunikasi politik dan sosial. Namun, belakangan ini, kita menyaksikan fenomena di mana gesture publik ini seolah-olah sedang sekarat. Analisis forensik dan diagnosa terhadap fenomena ini dapat membantu kita memahami akar permasalahan dan implikasinya terhadap masyarakat.

Forensik Gesture Publik

1. Erosi Autentisitas

- Gejala: Gesture publik terlihat semakin direkayasa dan tidak autentik.
- Bukti: Peningkatan penggunaan konsultan citra dan media training yang ekstensif.
- Analisis: Upaya untuk mengontrol citra secara berlebihan justru menghilangkan kesan kemanusiaan dan ketulusan.

2. Polarisasi Ekstrem

- Gejala: Gesture publik cenderung terpolarisasi ke ekstrem kiri atau kanan.
- Bukti: Retorika yang semakin tajam dan menurunnya sikap moderat dalam wacana publik.
- Analisis: Polarisasi ini mencerminkan dan sekaligus memperdalam perpecahan dalam masyarakat.

3. Kecepatan Informasi vs Kedalaman Refleksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun