Mohon tunggu...
Ahmad Solo
Ahmad Solo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Hand of Brother | National Badass

27 Februari 2016   03:25 Diperbarui: 27 Februari 2016   03:29 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salim: Hufff, Baik. Bila dia masih berkata itu lagi, akan saya tindes kayak kecoak.

Dalam Hati Riyadi: Fakkk!

Usman: Baik Pak Salim, jujur apa yang dikatakan Riyadi benar, sebagian dari kami ada yang membencimu. Tapi bukan itu alasan kami tidak bisa membunuh lima orang tadi.

Salim: Lalu apa alasannya.

Usman: Ada tiga alasan. Pertama memang hubungan antara lima orang itu dan Partai Anjing PRPN merenggang, tapi anehnya mereka baru menjalin hubungan dengan PGN (Partai Gerakan Nasional). Dan di PGN mereka memberikan apa yang PGN inginkan, aku tidak tahu apa. Tapi yang pasti PGN adalah partai besar, dan partai ini adalah "Sponsor Utama" dari Rakun. Jadi tidak bisa.

Salim: Hahh! Yang bener? Me, mereka berlima telah bergabung ke PGN. Hemm, apa mungkin?

Usman: Yup, aku gak bohong! Lebih tepatnya "akan" bergabung.

Salim: Hancritt! Bener-bener pengkhianat.. Tapi Usman, maksudku Bro Usman, ayolah!!! Bantu aku, aku bisa memberimu kemewahaan. Bukannya dulu Rakun pernah membunuh anggota politisi PGN? Aku yakin kamu pasti bisa!

Usman: Emang bener lim, tapi persoalanya mereka itu berkhianat pada PGN. Jadi ya kami bunuh. Nah yang ini nggak, mereka dihormati.

Salim: Hancuk!!!

Usman: Yang kedua, ini soal keamanan seseorang yang penting bagi kami. Selain kamu, ada orang yang membenci lima orang itu. Dan orang itu penting bagi kami. Kalau kami membunuh mereka, malah orang itu yang dituduh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun