Usman: Menurut pengamatanku, biasanya Jenderal-jenderal atau petinggi militer maupun polisi baik di Indonesia maupun di belahan dunia manapun. Mereka yang memiliki bisnis, kebanyakan bisnisnya gak bener! Dan Jenderal seperti itu patut dicurigai! Dan kau pasti tahu kalau aku dan Hendro adalah musuh bebuyutan dari pas akedemi militer sampai sekarang!
Salim: Aku tahu kalau dia ini musuhmu Usman. Tapi kamu juga harus sadar kalau pekerjaan kamu banyak dustanya. Membunuh orang dijamin masuk neraka!
Anthony: Kami membunuh orang demi negara pak, layak disandang sebagai prajurit sejati. Gak kayak bapak keadilan cuma topeng, ehhh bermuka setan ternyata.
Salim: Cok! Babi!!!
Usman: Haduhhh, Istighfar, istighfar semuanya... -_- Gini lim, aku tahu sifatnya Hendro. Walaupun punya ikatan bisnis atau apa, orang-orang terdekatnya dan terpecayanya tidak akan diperbolehkan untuk dekat-dekat dengan rivalnya. Aku ini rivalnya Hendro, dan kamu ini adalah temannya Hendro. Jadi aku rasa ini bisa akan menjurus ke pengkhianatan yang nanti kau lakukan atau Hendro akan macam-macam.
Salim: Tenang man, tenang!!!
Usman: Aku masih tetap gak percaya Lim, kecuali ada satu hal yang bisa membuatku percaya dan melakukan apa yang kau minta.
Salim: Apa itu Man?
Usman: "Putuskan hubunganmu dengan Jenderal Hendro Faisal dan antek-anteknya termasuk Rommy. Terutama hubungan bisnis!"
Riyadi (dalam hati): MAMPUS TELER KAU! Muka begudal! Kapok! Syukur! Hidupmu melarat kau manusia kodok penyet!!!
Salim: #melongok dan terkejut# Loh loh loh! Aku gak bisa, aku gak bisa Man (menggelengkan kepala). Mereka-mereka itu satu-satunya orang yang menghidupi keluargaku. Bisnis tambang ini penting, penghasilanya lebih banyak daripada pengacara. You know lah, aku jadi pengacara itu ordernya sedikit.