Selanjutnya, Rasulullah saw menemui Utsman dan berkata, "Hai Utsman, kependetaan tidak diwajibkan atas kita. Tidakkah kamu mengambilku sebagai contoh? Demi Allah, aku paling takut kepada Allah, dan paling memelihara hukum-hukumnya."
Sehubungan dengan perilaku Utsman, turunlah surah Al-Maidah ayat 93, "Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu. Apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh; kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman; kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
Sejak ditegur Rasulullah saw, Utsman menjadi sadar. Utsman tidak terus menerus beribadah. Utsman menyisakan hari-harinya untuk ibadah dan mengurus keluarga serta melayani kebutuhan istrinya.
Kesetiaannya kepada Allah dan Rasul-Nya membuat Utsman mendapatkan kedudukan tersendiri dibanding sahabat lainnya. Terbukti saat Rasulullah saw ditinggalkan putranya, yaitu Ibrahim yang meninggal saat masih kecil, Nabi mendampingkan kuburannya di samping kuburan Utsman bin Mazh'un. Rasulullah saw bersabda, "Kuburkan Ibrahim di dekat pendahulu kita yang saleh." *** (ahmad sahidin)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI