Mohon tunggu...
Ahmad Ali Rendra
Ahmad Ali Rendra Mohon Tunggu... Lainnya - Kartawedhana

Kurator sekaligus Edukator Museum Rakyat Hulu Sungai Selatan, Anggota Tim Ahli Cagar Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hulu Sungai Ibu Kandung dari Kalimantan Selatan

4 September 2021   15:30 Diperbarui: 4 September 2021   15:34 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Wilayah Afdeling Hulu Sungai (II) 1937 

Dalam beberapa dekade belakangan memang masykarat Hulu Sungai sering dicap sebagai golongan masyarakat kampungan, dengan segala streotipe tidak mengenakan lainnya saat kita sedang berada di Banjarmasin misalnya. Namun sekarang label-label itu hanya sebuah bentuk ketidaktahuan atau kebutaan tentang bagaimana proses besar peradaban di Kalimantan Selatan tumbuh dan berkembang.

Memang tidak berlebihan jika Hulu Sungai dianggap ibu kandung dari Kalimantan Selatan, sebuah akar dan inti batang yang kokoh dari peradaban Urang Banjar itu berasal. Hal ini bisa di buktikan dengan sebuah tes kecil. 

Coba kalian ambil beberapa buku yang membahas tentang sejarah Kalimantan Selatan secara menyeluruh, contohnya seperti buku Sejarah daerah Kalimantan Selatan (1977) Depmendikbud, Urang Banjar dan Kebudayaanya (2005) atau referensi dari buku yang sering menjadi rujukan tentang sejarah Kalimantan selatan seperti “Sejarah Banjar” (2003) dari Balitbangda Kalsel  (versi terbitan Ombak tahun 2020) dan buku-buku lain sejenisnya. Maka sudah bisa dipastikan lebih dari 50% atau bahkan mungkin lebih 70% isi pembahasan akan menyangkut wilayah Hulu Sungai, silahkan saja anda mencobanya.

Mengutip kata-kata seorang peneliti dan penulis buku Sejarah di Kalimantan Selatan yaitu bapak Wajidi : “dari hulu asalnya hilir,” ujar beliau, sebuah kalimat pendek untuk menggambarkan sebuah proses peradaban di Kalimantan Selatan.

Alam yang begitu indah dan kaya, masyarakat yang begitu unik, dinamika sejarah dan kebudayaan dari Hulu Sungai yang juga tak kalah menakjubkanya. Sampai disini masihkah kita malu sebagai putra-putri Hulu Sungai ? (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun