Mohon tunggu...
Ahmad Ali Rendra
Ahmad Ali Rendra Mohon Tunggu... Lainnya - Kartawedhana

Kurator sekaligus Edukator Museum Rakyat Hulu Sungai Selatan, Anggota Tim Ahli Cagar Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hulu Sungai Ibu Kandung dari Kalimantan Selatan

4 September 2021   15:30 Diperbarui: 4 September 2021   15:34 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Wilayah Afdeling Hulu Sungai (II) 1937 

Benang merah dari talian peristiwa demi peristiwa dimasa lalu yang membentuk rentetan sejarah dalam kerangka sebuah identitas sosio-kultur budaya masyarakat Kalimantan Selatan yang tentu sulit untuk dibantahkan dimana sebagian besarnya merupakan warisan dari daerah Hulu Sungai.

Tradisi Hulu Sungai lah yang kemudian menjadi “dasar” dalam pondasi yang membentuk adat istiadat dalam budaya Banjar yang kemudian disesuaikan lagi dengan kebiasaan serta tradisi diberbagai penjuru Kalimantan Selatan seperti di daerah Banjar Kuala dan Banjar Pesisir.

Sebuah contoh dalam adat istiadat “Pangantin Banjar” yang condong “dasarnya” bermula dari tradisi yang ada pada Negra Dipa dan Daha di Hulu Sungai yang terus diwariskan dari generasi ke generasi dan mengalami beberapa penyesuaian kemudian.

Tidak luput pula dalam bidang kesenian misalnya, dimana sebagian besar kesenian khas adat suku Banjar dari Kalimantan Selatan juga merupakan dominasi dari warisan kebudayaan yang ada di Hulu Sungai. Daerah Hulu Sungai juga menelurkan banyak seniman-seniman tradisional Banjar maupun seniman kontemporer.

 Ada banyak kampung seni diwilayah Hulu Sungai seperti desa Barikin di Hulu Sungai Tengah contohnya, yang merupakan kampung seni yang masih dipertahankan selama ratusan tahun berkiprah melestarikan beberapa kesenian tradisional  suku Banjar di Kalimantan Selatan.

Penutup

Dalam kancah nasional tidak sedikit tokoh Hulu Sungai yang ikut berkiprah dan mengharumkan nama Kalimantan Selatan seperti M.Hanafiah ( Mentri Agraria pertama RI ), A.A Hamidan, A.A Rivai, Brigjend Hasan Bassry, Idham Khalid, Saadilah Musyid, Djohan Effendy, Syamsul Mu’arif dan banyak lagi yang lainya. Dalam goresan sejarah bangsa ini putra-putri Hulu Sungai memang tidak sedikit mencetak tokoh-tokoh besar dari bidang Politik, Seni, Militer dan bidang-bidang lainnya.

Kawasan geografis Hulu Sungai yang memang unik itu terdiri dari kawasan perairan yang meliputi sungai besar, danau dan rawa-rawa yang mayoritas di huni oleh suku “Banjar Batang Banyu” kemudian dataran rendah-sedang yang disebut “Banua” (sebutan oleh penduduk bukit meratus)yang mayoritas dihuni oleh suku “Banjar Pahuluan” dan daerah dataran tinggi pegunungan Meratus yang di huni oleh suku “Bukit”. 

Ketiga jenis kondisi geografis dan dominasi 3 karakter sub suku Banjar tersebut menjadi sebuah instrument yang menghasilkan komponen-kompenan sebuah dinamika unik serta menakjubkan yang berada di daerah Hulu Sungai.

Hulu Sungai adalah bagian utama dari daerah Kalimantan Selatan, mengutip dari Ketua Organisasi “Syarikat Adat, Sejarah dan Budaya (SARABA) Hulu Sungai”, Andin Alpi Ansyarullah Naim “di Hulu Sungailah sebenarnya pusat peradaban dan kebudayaan orang Banjar terbentuk. Menjadi besar dan tetap hidup hingga sekarang ini. Rasanya akan sulit sekali untuk memahami Banjar tanpa memahami Hulu Sungai,” ujarnya dalam tulisanya yang berjudul “Mengenal Hulu Sungai, Tanah Banjar, Melayu Pedalaman yang Memengaruhi Nusantara”.

Memang tidak berlebihan jika Hulu Sungai dianggap daerah inti dari Kalimantan Selatan, sebuah akar dan batang yang kokoh dari peradaban Banjar itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun