Di Amuntai jg lahir harian  TEROMPET RAKYAT, ( juga didirkan oleh Hamberan Ambrie dan Yusni Antemas ), Harian Terompet Rakyat nomor pertamanya diterbitkan pada hari Senin 2 Desember 1946, tepat di saat-saat sedang hangatnya separatisme Belanda mempersiapkan konferensi Denpasar.Â
Lima hari setelah penerbitan tersebut, meletuslah aksi Belanda di Makassar yang terkenal dengan nama 7 Desember Divisi atau peristiwa korban 40.000 jiwa oleh Westerling (Banjarmasin Post, 2 Februari 1981).Â
Terompet Rakyat berani dengan tegas mencantumkan motto "Berhaluan mempertahankan Republik Indonesia", Pada tanggal 6 Mei 1947, Yusni Antemas seorang wartawan Republiken Harian Terompet Rakyat, telah ditangkap oleh militer Belanda di Tanjung, kemudian disiksa dan pingsan, Mereka (Belanda) menuduh Yusni Antemas sebagai ekstremis yang berbulu wartawan (Dwikala Arema Medan Februari 1958).Â
Peristiwa tersebut dimuat dalam harian Masyarakat Baru pimpinan Oemar Dachlan yang terbil di Samarinda. Koran ini memberitakan tentang protes yang disampaikan oleh Hamran Ambrie kepada Residen dan Auditeur Militer di Banjarmasin atas pemukulan dan ancaman terhadap Yusni Antemas tanpa alasan, hanya karena kedudukannya sebagai redaktur Koran Terompet Rakyat. Â Selain itu di Amuntai juga lahir harian MENARA INDONESIAÂ ( juga didirkan oleh Hamberan Ambrie dan Yusni Antemas ).
Demikianlah sumbangan kalangan pers yang dalam fungsinya sebagai wahana perjuangan selalu dan senantiasa menyuarakan pentingnya penggalangan kesatuan dan persatuan bangsa.
dari latar belakang sejarah organisasi massa, politik dan pers di daerah Hulu Sungai yang sekaligus menjadi kunci pusat pergerakan di Kalimantan Selatan yang  saling berkesinambungan dengan perlawanan dan gerakan Divisi IV ALRI mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kalimantan yang juga berpusat di Hulu Sungai, sudah sepatutnya menjadi teladan bagi kita atas sumbangsih dan kontribusi lokal daerah terhadap sejarah Nasional Republik Indonesia.
( jangan minder jadi orang hulu sungai, orang hulu sungai itu hebat)
Rendra, 31 Desember 2020
Karang jawa Muka Kab. Hulu Sungai Selatan ( Kalsel)