Mohon tunggu...
ahmad najmi ramadhani
ahmad najmi ramadhani Mohon Tunggu... Konsultan - Analis Perusahaan Teknologi

Karyawan di hari kerja. Penulis di akhir minggu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Air Conditioner (Cerita Sambung Pegawai Indomaret)

18 Mei 2022   19:43 Diperbarui: 18 Mei 2022   19:47 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh, ngapain beli? Dua minggu lagi ada acara senam bersama pegawai Indomaret se-Surabaya. Biasanya kan ada door prize nya tuh acaranya. Coba tanya Pak Burhan apa aja hadiahnya, barangkali ada AC." Ucap Nadia.

"Benar juga. Nanti aku coba tanya Pak Burhan deh. Makasih idenya, Nad!" Kata Dani dengan tersenyum penuh harap.

Pak Burhan merupakan manajer cabang Indomaret tempat Dani bekerja. Dia mengelola beberapa cabang di daerah Surabaya. Usianya masih sangat muda, lulusan kampus negeri ternama di Indonesia. Bahkan sapaan 'Pak' bisa jadi kurang cocok untuk disematkan pada lelaki berusia dua puluh enam tahun tersebut. Burhan merupakan sosok yang filosofis dan idealis. Dia memilih untuk bekerja di bidang pemasaran dan penjualan karena dia percaya bahwa perdagangan merupakan aktivitas yang membuat peradaban manusia terus bergulir dan lestari. Tidak hanya itu, ketika ditawari oleh atasannya untuk bekerja di kantor pusat di Jakarta karena performanya yang bagus, dia menolak dengan ucapan yang akan sulit dilupakan oleh atasannya.

"Terima kasih banyak atas tawarannya, Pak. Mohon maaf, sepertinya saya lebih memilih untuk bekerja di cabang. Saya masih ingin melihat aktivitas jual beli yang ada di toko-toko. Hati saya hangat melihat bagaimana produk-produk berpindah tangan dari pegawai ke pelanggan. Mengingatkan saya dengan awal mula perdagangan di Lembah Indus, Mesopotamia lima ribu tahun yang lalu."

Atasan Burhan tidak mampu berkata apa-apa. Benar kata Albert Einstein, jenius dan kegilaan memiliki batas yang tipis.

"Silahkan masuk." Ucap Pak Burhan setelah Dani mengetuk pintu ruangannya beberapa kali.

"Selamat siang, Pak Burhan." Sapa Dani setelah memasuki ruangan.

"Eh, panggil nama atau 'Mas' saja lah. Jangan 'Pak', formal banget rasanya. Ada apa nih, Mas Dani? Mau tanya soal peraturan berpacaran dengan pelanggan kemarin? Hahaha."

"Engga lah, Mas Burhan. Nggak etis kayaknya pacaran sama pelanggan. Saya mau tanya hal yang lain. Dua minggu lagi kan ada senam bersama pegawai Indomaret se-Surabaya. Itu hadiahnya apa saja ya?"

"Oh, itu. Saya juga nggak hafal nih, Mas. Saya coba buka dokumennya sebentar ya." Jawab Burhan sembari menggeser dan mengklik mouse gaming-nya mencari dokumen yang menjelaskan mengenai acara senam bersama.

"Baik, Mas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun