Mohon tunggu...
Ahmad Mursyidi
Ahmad Mursyidi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, Guru RQ/TPA

Lahir Kotabaru, alumni Ponpes Darussalam Martapura, alumni SMKN 1 Simpang Empat Batulicin

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Youtube Primadona Masa Kini

20 Oktober 2024   00:00 Diperbarui: 20 Oktober 2024   09:09 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tape recorder/walkman pernah jadi primadona di masanya yang dilengkapi dengan kaset pita, tombol perekam dan radio tetapi hanya mengeluarkan suara (audio) sedangkan gambar tidak tampak selain itu untuk radio, meskipun channelnya banyak tetapi masing-masing channel program acara sudah ditentukan oleh departemen program dan mereka berlomba dan bersaing menarik audien untuk mendengarkan program mereka. Layaknya televisi sehingga pendengar tidak bisa seenaknya pilih genre. 

Kecuali untuk kaset bisa mendengarkan apa yang kita inginkan tapi itupun sebatas apa yang ada di daftar isi kaset tersebut sehingga untuk mendengarkan yang lain kita harus beli lagi di pasar. Biasanya yang didengarkan hanya lagu-lagu, qasidah dan ceramah.

Setelah televisi hadir dengan perubahan layar yang dulu hitam putih ke berwarna ditambah program-programnya yang menarik dan menghibur, tape recorder mulai di kesampingkan. Karena selain suara (audio) juga ada gambar yang bergerak (visual). Tetapi, untuk program acara masih seperti radio yang mana sudah ditentukan oleh produser sehingga pemirsa hanya duduk manis menikmati acara demi acara dari berbagai stasiun televisi tersebut. 

Selain itu untuk kaset tidak lagi berbentuk pita tetapi berbentuk cakram piringan yang disebut CD dan VCD di putar di televisi tersebut dengan membeli alat tambahan tempat cakram tersebut berputar. Tetapi layaknya kaset pita sebatas yang ada di daftar kaset tersebut yang bisa ditonton baik itu lagu, ceramah bahkan film. 

Perbedaan tape recorder dengan televisi selain suara dan gambar adalah televisi maupun VCD/DVD bisa melihat dan mendengar film. Sedangkan tape recorder hanya lagu, ceramah dan rekaman lewat kaset pita. 

Dengan hadirnya hp android sekarang ini semua itu terjawab dengan hadirnya platform youtube. Bisa dilihat, didengar bahkan sekehendak kita mau nonton genre apa saja tinggal ketik di hp. Apalagi dengan ditambah teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Ia sangat paham dengan kehendak kita. Bila kita buka pengajian maka setiap video isinya pengajian dari berbagai ustadz. 

Selain bisa di bawa dengan mudah layaknya walkman dulu, youtube juga bisa ditonton kapanpun dan dimanapun selagi ada kouta tersedia di hp tersebut. 

Dari balita hingga orang dewasa youtube sangat populer dan familiar bahkan sebagian orang tidak masalah seandainya televisi tidak ada di rumahnya namun memiliki youtube di hp. Karena semua tontonan berbagai genre sejak dulu hingga sekarang ada di youtube. Sehingga ia tampil sebagai pesaing televisi bahkan primadonanya di era sekarang. 

Sejarah berdirinya youtube

Anda mungkin pengguna setia platform ini. Mari kita kenali lebih dalam lagi youtube dan berkenalan dengan pendirinya. 

Dilansir dari wikipedia youtube adalah sebuah situs web berbagi video asal Amerika Serikat yang dibuat oleh tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs web ini memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video.

Perusahaan ini berkantor pusat di San Bruno, California, dan memakai teknologi Adobe Flash Video dan HTML5 untuk menampilkan berbagai macam konten video buatan pengguna/kreator, termasuk klip film, klip TV, dan video musik. Selain itu, konten amatir seperti blog video, video orisinal pendek, dan video pendidikan juga ada dalam situs ini. 

Kebanyakan konten di YouTube diunggah oleh individu, meskipun perusahaan-perusahaan media seperti CBS, BBC, Vevo, Hulu, dan organisasi lain sudah mengunggah material mereka ke situs ini sebagai bagian dari program kemitraan YouTube. Pengguna tak terdaftar dapat menonton video, sementara pengguna terdaftar dapat mengunggah video dalam jumlah tak terbatas. Video-video yang dianggap berisi konten ofensif hanya bisa ditonton oleh pengguna terdaftar berusia 18 tahun atau lebih. Pada November 2006, YouTube, LLC dibeli oleh Google dengan nilai US$1,65 miliar dan resmi beroperasi sebagai anak perusahaan Google. 

Youtube berawal sebagai sebuah perusahaan teknologi rintisan yang didanai oleh investasi senilai $11,5 juta dari Sequoia Capital antara November 2005 dan April 2006. Kantor pertama YouTube terletak di atas sebuah restoran Jepang dan pizzeria di San Mateo, California. Nama domain www.youtube.com aktif pada 14 Februari 2005 dan situs ini dikembangkan pada bulan-bulan berikutnya. Video pertama di YouTube, Me at the zoo, diunggah pada 23 April 2005. Video ini menampilkan salah satu pendiri YouTube Jawed Karim di Kebun Binatang San Diego. Video ini masih ada sampai sekarang di situs ini. YouTube menawarkan uji beta pada Mei 2005, dan pada November 2005, sebuah iklan Nike yang dibintangi Ronaldinho menjadi video pertama yang mencapai satu juta tayangan. Pada waktu itu, video dibatasi ukurannya sampai 100 megabit. 

Pertumbuhan situs ini meroket dan pada bulan Juli 2006, perusahaan ini mengumumkan bahwa lebih dari 65.000 video diunggah setiap harinya dan situs ini menerima 100 juta kunjungan video per hari. Menurut data yang dikumpulkan perusahaan riset pasar comScore, YouTube adalah penyedia video daring utama di Amerika Serikat dengan pangsa pasar 43 persen dan lebih dari 14 miliar video ditonton pada bulan Mei 2010. YouTube mengatakan bahwa sekitar video berdurasi total 60 jam diunggah setiap menit dan tiga perempat materialnya berasal dari luar A.S. 

Situs ini menerima delapan ratus juta kunjungan unik setiap bulannya. Diperkirakan bahwa pada tahun 2007 YouTube mengonsumsi bandwith yang sama besarnya seperti seisi Internet tahun 2000. Alexa menempatkan YouTube sebagai situs ketiga yang paling banyak dikunjungi di Internet, setelah Google dan Facebook. 

Pendiri Youtube

. Chad Hurley 

Pria kelahiran 24 Januari 1977 ini memiliki nama lengkap Chad Meredith Hurley. Ayahnya, Don, adalah konsultan keuangan. Sementara ibunya, Joann Hurley, merupakan seorang guru. 

Ia tumbuh di Birdsboro, Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak perempuannya bernama Heather dan adiknya bernama Brent. 

Sejak kecil ia menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap dunia seni. Minat tersebut bahkan cenderung ekstrim. Ia seringkali menggunakan waktunya untuk mendalami melukis, memahat, dan mendesain. 

Namun minat tersebut secara perlahan namun pasti beralih pada dunia teknologi dan bisnis. Perubahan minat tersebut mengalihkan fokusnya untuk membangun bisnis dan terjun di dunia teknologi. 

Chad Hurley menjadi wakil dalam program lari lintas alam dari Twin Valley High School. Pada tahun 1992 dan 1994, ia berhasil memenangkan gelar PIALA State. Ia menyelesaikan studinya di bidang seni jurusan Desain Grafis dan Printmaking dari Indiana University of Pennsylvania, Amerika Serikat. 

Setelah lulus dari Indiana University, Chad melamar pekerjaan di perusahaan yang baru berdiri dan bergerak di bidang keuangan, yakni Paypal. Chad mendapatkan tugas pertama untuk mendesain logo Paypal sebagai bukti portofolionya. Jika Anda melihat logo Paypal sekarang, itulah logo yang didesain oleh Chad Hurley. 

Secara pribadi, Chad merupakan orang yang cerdas dan kreatif. Banyak hal mengenai teknologi yang ia pelajari secara mandiri. Bakatnya untuk mengelola bisnis terlihat dengan kemampuannya untuk mengkomersialkan hasil karya-karya seninya. 

Kemampuan teknologi, insting bisnis yang tajam, dan jiwa seni yang terasah menjadi perpaduan yang indah bagi Chad. Ia memanfaatkan potensinya itu untuk menghasilkan uang secara mandiri. Saat ia kuliah, ia berhasil menjual jasa untuk membangun website, game, dan animasi. 

Chad merupakan orang yang ramah. Namun demikian, ia tidak mudah terbuka dengan banyak orang. Ia lebih banyak tertutup. 

Chad adalah orang yang menjadi CEO pertama Youtube. Setelah dibeli oleh Google, Chad memperoleh 694.087 lembar saham Google secara langsung dan 41.232 lembar saham tambahan. Jumlah lembar saham tersebut senilai dengan $345,6 juta pada penutupan perdagangan di 7 Februari 2007. 

Pada Oktober 2010, ia mundur dari jabatannya sebagai CEO Youtube. Meski mundur dari CEO, ia menyatakan siap berkomitmen untuk menjadi penasehat Youtube seterusnya. Kepemimpinan Youtube diteruskan oleh Salar Kamangar. 

Chad dikabarkan menjadi investor utama tim US F1 yang merupakan salah satu dari anggota ajang balap mobil F1 pada tahun 2010. Namun sayang, tim tersebut pada akhirnya bubar tanpa alasan yang diketahui secara pasti. Chad diberitakan masih ingin terlibat dalam industri F1 melalui tim lainnya. 

Chad tampaknya memang tertarik berinvestasi di olahraga. Ia dikabarkan menjadi co-owner dari Major Soccer League (MLS) Football Club dan Los Angeles Football Club. Tidak hanya itu, bisnis di dunia basket pun juga turut ia jelajahi bersama salah satu tim liga NBA, Golden State Warriors. 

Untuk kehidupan keluarganya, ia menikah dengan Kathy Clark. Ia merupakan putri dari pengusaha Silicon Valley, Jim Clark. Pernikahan mereka menghadirkan dua buah hati. 

2. Steve Chen

Steve Shih Chen merupakan salah seorang pendiri Youtube yang berasal dari Taipei, Taiwan. Ia juga sekaligus mantan Chief Technology Officer (CTO) Youtube. Pria kelahiran 25 Agustus 1978 ini, termotivasi untuk sukses setelah diramal orang bahwa ia tidak akan pernah sukses. 

Ia masih ingat betul peristiwa tersebut. Pada usia enam tahun, ibunya membawa Chen ke seorang peramal. Chen terganggu oleh kata-kata peramal itu dan hal tersebut selalu terngiang-ngiang di kepalanya. 

Ia tidak terima jika nasibnya harus ditentukan oleh orang lain. Nasib tampak berpihak pada Chen. Pada saat ia berusia delapan tahun, keluarganya berhijrah ke Amerika Serikat. 

Ia kemudian bersekolah menengah di John Hersey High School, melanjutkan ke Illinois Math and Science Academy. Untuk pendidikan tinggi, ia memutuskan untuk berkuliah di University of Illinois di Urbana-Champaign dengan studi ilmu komputer. 

Setelah lulus dari University of Illinois, Chen bekerja di Paypal. Ya, ia memang satu kantor dengan Chad. Tidak hanya itu, Chen juga sempat menjadi senior engineer di Facebook. Namun karena ia ingin fokus mengembangkan Youtube, ia pun mengundurkan diri dari perusahaan besutan Mark Zuckerberg tersebut. 

Pada bulan Juni 2006, Chen dinobatkan sebagai salah satu dari 50 orang yang berpengaruh di masa itu oleh Business 2.0. Perlu diketahui bersama, Business 2.0 merupakan majalah yang membahas perkembangan dunia bisnis di dunia. Penobatan tersebut tidak lepas dari peran Chen dalam membangun Youtube menjadi perusahaan yang memiliki valuasi besar. 

Setelah Youtube dibeli oleh Google, Chen memiliki 625.366 lembar saham Google dan tambahan 68.721. Jumlah tersebut setara dengan $326 juta pada masa itu. Sebuah nilai yang fantastis. 

Pada kesempatan berikutnya, Chen kembali bekerja sama dengan Chad Hurley. Kali ini mereka sepakat untuk bersama-sama merintis AVOS System. Perusahaan tersebut pada akhirnya mampu mengakuisisi Delicious dari Yahoo! Inc. 

Pencapaian Chen tidak hanya cukup sampai di situ. Pada tahun 2011, ia dianugerahi kehormatan 15 Asian Scientists To Watch oleh Asian Scientist Magazine. Hebatnya, penghargaan tersebut membuktikan bahwa selain pandai berbisnis, ia juga mumpuni di bidang teknologi komputer. 

Pada tahun 2016, Chen diketahui meluncurkan situs online yang ia beri nama Nom. Situs ini merupakan platform memasak secara live yang ditargetkan kepada para pecinta kuliner. Sayang, perusahaan ini dinilai tidak terlalu menguntungkan sehingga Chen memutuskan untuk menutupnya pada tahun 2017. 

Saat ini, ia diketahui sedang merintis sebuah perusahaan start up hedge fund bernama Draco Capital Macro Quant Fund. Pada tahun 2021, perusahaan ini telah mengumpulkan dana sebesar $50 juta dengan target $200 juta. Perusahaan ini bergerak di bidang investasi yang memanfaat kecerdasan buatan atau artificial intelegent (AI). 

Pada tahun 2009, Chen menikahi seorang manajer pemasaran produk Google Korea bernama Park Ji Hyun (sekarang dikenal dengan Jamie Chen). Keduanya tinggal di San Fransisco bersama buah hati mereka. Keluarga Chen dikenal sebagai pendukung Asian Art Museum of San Francisco dan karena itu istrinya dipercaya menjadi anggota dewan kepercayaan museum. 

3. Jawed Karim 

Pendiri Youtube yang terakhir adalah Jawed Karim. Laki-laki berdarah Bangladesh ini lahir di Merseburg, Jerman Timur pada tahun 1979. Setahun kemudian, orang tuanya menyeberangi Tembok Berlin untuk berpindah ke Jerman Barat. Pada tahun 1922, ia sekeluarga berhijrah ke Amerika Serikat. 

Meskipun sama-sama pendiri Youtube, Karim tidak setenar Chad Hurley dan Steve Chen. Sosok muslim satu ini jarang dibicarakan banyak orang karena ia kurang menyukai spotlight yang disorotkan media. Sedangkan kedua temannya memang dikenal sebagai sosok yang sukses dalam merintis start up. 

Sementara Karim lebih sering bersembunyi di belakang layar. Ia lebih menikmati kerja teknis dalam koding dan komputerisasi sehingga ia jarang tampil di khalayak publik. Maka tidak heran jika tidak begitu banyak orang yang mengenal namanya. 

Ia dibesarkan di keluarga peneliti. Ayahnya yang berdarah Bangladesh, Naimul Karim, merupakan seorang peneliti di perusahaan multinasional 3M. Sedangkan ibunya yang berdarah Jerman, Christine Karim, juga seorang profesor peneliti biokimia di University of Minnesota. 

Karim muda menempuh pendidikan di Central High School di Saint Paul Minnesota. Setelah lulus dari sekolah tersebut, Karim melanjutkan pendidikan tinggi University of Illinois at Urbana-Champaign jurusan Computer Science. Ia sempat berhenti kuliah sebelum lulus agar bisa bekerja di Paypal. 

Tak lama berselang ia melanjutkan kembali kuliahnya dan berhasil mendapatkan gelar sarjana pada tahun 2004. Ia dan kedua temannya sepakat untuk membuat situs kencan online yang dinamai Youtube. Setelah Youtube berdiri, ia  mendalami ilmu komputernya dengan menempuh studi S2 di Stanford University. 

Selain sebagai co-founder, Karim juga youtuber pertama yang mengunggah video di platform tersebut. Sebagaimana yang kita ceritakan di awal pembahasan, Karim mengunggah video dengan judul Me at The Zoo. Saat itu, ia sedang berada di depan kandang gajah. 

Setelah Youtube dibeli oleh Google, Karim mendapatkan sebanyak 137.443 lembar saham dengan nilai $64 juta sesuai harga penutupan perdagangan saat itu. Pada tahun 2007, diperkirakan nilai saham yang dimilikinya sebesar $1 miliar. Sebuah angka yang fantastis pertumbuhannya. 

Saat ini, Karim dikabarkan menjadi salah satu penasehat Youtube. Ia juga mendirikan perusahaan pendanaan yang ia beri nama Youniversity Karim Ventures. Lembaga tersebut bertujuan untuk membantu mahasiswa dan alumni dalam mengembangkan bisnis mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun