2. Steve Chen
Steve Shih Chen merupakan salah seorang pendiri Youtube yang berasal dari Taipei, Taiwan. Ia juga sekaligus mantan Chief Technology Officer (CTO) Youtube. Pria kelahiran 25 Agustus 1978 ini, termotivasi untuk sukses setelah diramal orang bahwa ia tidak akan pernah sukses.Â
Ia masih ingat betul peristiwa tersebut. Pada usia enam tahun, ibunya membawa Chen ke seorang peramal. Chen terganggu oleh kata-kata peramal itu dan hal tersebut selalu terngiang-ngiang di kepalanya.Â
Ia tidak terima jika nasibnya harus ditentukan oleh orang lain. Nasib tampak berpihak pada Chen. Pada saat ia berusia delapan tahun, keluarganya berhijrah ke Amerika Serikat.Â
Ia kemudian bersekolah menengah di John Hersey High School, melanjutkan ke Illinois Math and Science Academy. Untuk pendidikan tinggi, ia memutuskan untuk berkuliah di University of Illinois di Urbana-Champaign dengan studi ilmu komputer.Â
Setelah lulus dari University of Illinois, Chen bekerja di Paypal. Ya, ia memang satu kantor dengan Chad. Tidak hanya itu, Chen juga sempat menjadi senior engineer di Facebook. Namun karena ia ingin fokus mengembangkan Youtube, ia pun mengundurkan diri dari perusahaan besutan Mark Zuckerberg tersebut.Â
Pada bulan Juni 2006, Chen dinobatkan sebagai salah satu dari 50 orang yang berpengaruh di masa itu oleh Business 2.0. Perlu diketahui bersama, Business 2.0 merupakan majalah yang membahas perkembangan dunia bisnis di dunia. Penobatan tersebut tidak lepas dari peran Chen dalam membangun Youtube menjadi perusahaan yang memiliki valuasi besar.Â
Setelah Youtube dibeli oleh Google, Chen memiliki 625.366 lembar saham Google dan tambahan 68.721. Jumlah tersebut setara dengan $326 juta pada masa itu. Sebuah nilai yang fantastis.Â
Pada kesempatan berikutnya, Chen kembali bekerja sama dengan Chad Hurley. Kali ini mereka sepakat untuk bersama-sama merintis AVOS System. Perusahaan tersebut pada akhirnya mampu mengakuisisi Delicious dari Yahoo! Inc.Â
Pencapaian Chen tidak hanya cukup sampai di situ. Pada tahun 2011, ia dianugerahi kehormatan 15 Asian Scientists To Watch oleh Asian Scientist Magazine. Hebatnya, penghargaan tersebut membuktikan bahwa selain pandai berbisnis, ia juga mumpuni di bidang teknologi komputer.Â
Pada tahun 2016, Chen diketahui meluncurkan situs online yang ia beri nama Nom. Situs ini merupakan platform memasak secara live yang ditargetkan kepada para pecinta kuliner. Sayang, perusahaan ini dinilai tidak terlalu menguntungkan sehingga Chen memutuskan untuk menutupnya pada tahun 2017.Â