4. Investasi dari Investor
Apabila UMKM ingin meningkatkan skala usahanya, maka mencari investor untuk mendapatkan modal pun bisa dilakukan. Perlu berbagai tahap agar sampai pada kesepakatan investasi dengan investor.Â
Pelaku UMKM perlu mengajukan proposal terlebih dahulu. Kemudian, mempresentasikan mengenai usahanya kepada investor. Presentasi tersebut pun bukan sembarang presentasi. Namun, perlu dilakukan secara persuasif dengan menjual value dan daya tarik UMKM.
Aspek yang harus diperhatikan adalah kesepakatan bagi hasil. Ini menjadi faktor pendukung agar investor tertarik melakukan pembiayaan untuk UMKM melalui investasi. Bentuk pengajuan dana melalui Amartha pun bisa menjadi solusinya.
Baca juga : Â 10 Cara Usaha Sukses dan Berkembang Pesat
5. Tabungan Pelaku UMKM
Sumber modal yang umum digunakan oleh pelaku UMKM adalah tabungan pribadi. Sebelum membuka usaha kecilnya, banyak pelaku UMKM yang akan mengumpulkan tabungan demi mewujudkan usaha tersebut.Â
Tetapi, tabungan pribadi bukan sumber pembiayaan yang ideal. Sebab, modal usaha akan terbatas bila tabungan hanya sedikit. Terlebih ketika usaha yang ingin dijalankan memerlukan modal lebih besar. Ini tentu menjadi penghambat usaha untuk berkembang.
6. Penjualan Aset
Selanjutnya, pelaku UMKM dapat melakukan penjualan aset demi memperoleh modal yang cukup. Bentuk aset yang dapat dijual bervariasi, mulai dari rumah, kendaraan, hingga produk lain yang memiliki nilai besar seperti jam, tas, hingga sepatu high-end.
Kekurangan dari pembiayaan UMKM dengan penjualan aset adalah sulit menemukan pembeli asetnya. Jadi, tidak jarang opsi ini tidak diutamakan oleh para pelaku UMKM karena akan menghambat mereka dalam mendapatkan modal usaha.Â