Mari simak informasi tentang pembiayaan untuk UMKM selengkapnya berikut ini:
Kondisi UMKM di Indonesia
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) termasuk bagian paling besar dalam perekonomian rakyat. Kontribusi UMKM cukup besar pada aktivitas ekspor negara serta penyerapan pekerja. Begitu pula kontribusinya bagi PDB (Produk Domestik Bruto) yang tidak kalah besar.
UMKM berkontribusi pada PDB nasional hingga 60,34%. Sementara itu, untuk kontribusi penyerapan pekerja lebih tinggi lagi hingga 97%. Jumlah tersebut bila diambil dari keseluruhan pekerja di sektor swasta.Â
Kekuatan UMKM terbukti ketika dapat bertahan dari krisis moneter yang terjadi selama dari tahun 1997 sampai 1998. Namun, pada sisi lainnya para pelaku usaha kecil dan menengah mengalami kendala untuk pembiayaan UMKM.Â
Mereka kesulitan memperoleh akses terhadap pembiayaan untuk mendapatkan modal. Lebih tepatnya, sebanyak 29 juta UMKM belum mendapatkan akses pembiayaan murah.Â
Porsi kredit perbankan yang ditujukan bagi UMKM pun masih tergolong rendah. Hanya 20 persen porsi kredit, yang mana lebih rendah dari porsi kredit negara lain. Itulah mengapa, perlu adanya program pembiayaan yang memadai untuk mendukung perkembangan UMKM.
Sebagai microfinance marketplace, Amartha memiliki program pendanaan bagi pelaku UMKM. Kamu dapat melakukan pendanaan untuk UMKM mulai dari Rp100 ribu dengan peluang imbal hasil mencapai 15% flat per tahun.
Bentuk dukungan dalam bentuk pendanaan tersebut akan meningkatkan kemampuan UMKM untuk bersaing di pasaran. Jadi, kamu turut menambah peluang memperbesar skala usaha bagi para pelaku UMKM.
8 Sumber Pembiayaan UMKM
Para pelaku UMKM memiliki berbagai opsi pembiayaan untuk memperoleh modal. Bisa dari pemerintah, bank, LKBB, hingga pinjaman dari kolega. Simak ulasan masing-masing sumber pembiayaan di bawah ini: