Namun lebih dari itu, cinta dalam agama Allah merupakan tali dan landasan iman terbesar. Bahkan cinta merupakan motivasi utama dari keyakinan seorang muslim. Cinta memiliki jembatan yang dibentangkan Allah di antara orang-orang yang beriman dan menyambungkan hati mereka dengan-Nya.
Rasulullah SAW pun telah membentangkan tali percintaan dalam hati para pengikutnya sampai akhir masa. Dan beliau telah mendirikan bangunan jalinan persaudaraan sesama muslim. Dimana Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda; “ hak muslim atas muslim yang lain ada enam,” beliau ditanya; “ apakah enam hal itu ya Rasulullah?” beliau bersabda; “bila kamu bertemu dengannya ucapkanlah salam kepadanya, jika mengundangmu responlah dia, bila meminta nasehat kepadamu nasehatilah dia, jika bersin lalu mengucap alhamdulillah do’akanlah dia, dan jika meninggal antarkanlah jenazahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keenam hal ini merupakan kebutuhan yang amat sangat mendasar. Sebab tidaklah suatu hari atau malam berlalu melainkan terjadi salah satu darinya. Meskipun demikian, masih banyak di antara muslim yang mengabaikan saudara-saudaranya yang muslim dalam menyampaikan hal-hal tersebut. Oleh karena itu, marilah kita mulai dari sekarang mencoba untuk memenuhi hak-hak saudara kita dalam mendapatkan cinta dan kasih sayang.. . . . . . . . . . . . . . . ! ! ! ! (Dari buku Jusuur al Mahabbah - 6 Power of Love DR Syaih Aid bin AbduLLah Al Qarni )
18.Cinta Adalah Kehidupan
-Jika cinta menyerupai air pada beberapa tabiat dasarnya, maka sifat utama air yang melekat padanya adalah fakta bahwa air adalah sumber kehidupan. Jika cinta adalah gagasan tentang bagaimana menciptakan kehidupan yang lebih baik, dan tindakan utamanya adalah memberi untuk menumbuhkan, maka kekuatan pesona utama, seorang pencinta adalah aura kehidupan yang memancar dari dalam dirinya.Aura kehidupan. Ya, aura kehidupan. Ia membuat orang–orang di sekelilingnya merasakan denyut nadi kehidupan, merasakan hamparan keindahan hidup, merasakan alasan tentang mengapa mereka hidup dan harus melanjutkan hidup, merasakan alasan untuk bertumbuh demi merakit pemaknaan tiada henti terhadap kehidupan. Ia, intinya membuat orang–orang di sekeliling merasa hidup. Sebab ia menebar benih kehidupan di ladang hati mereka. (Anis Matta)
19.Cintailah dengan sesederhana
-Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Cintailah kekasihmu sesederhana mungkin, siapa tahu ia menjadi musuhmu pada suatu saat nanti. Dan bencilah musuhmu sesederhana mungkin, siapa tahu ia menjadi sahabat dekatmu pada suatu saat nanti” (Diriwayatkan oleh Tirmidzi, menurut Albani hadis ini Shahih)
-Umar bin Khaththab berkata: “Janganlah cinta membuatmu terbelenggu oleh beban yang berat, dan janganlah rasa bencimu membuatmu hancur lebur. lalu aku (Aslam)bertanya: “Bagaimana hal itu boleh terjadi?” Umar menjawab: “Jika kamu cinta, maka kamu berusaha mencintainya secara berlebihan seperti bayi. Dan jika kamu membenci sahabat-mu, maka kamu menginginkan dia hancur. (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad no. 1322)
-Cintailah kekasihmu dengan cinta yang sederhana karena kamu tidak tahu kapan ia menjauhimu jika harus benci, maka bencilah tapi jangan menjauhi karena kamu tidak tahu kapan harus kembali (Abul-Aswad ,Adabud-Dunya wad-Din, hlm. 178.)
-Dalam hal ini ‘Adi bin Zaid berkata: “jangan berpikir kamu tidak akan dimusuhi oleh orang yang tinggal dekat denganmu dan jangan berpikir seorang sahabat tak kan bosan lalu pergi menjauh darimu”. Maka kita tidak boleh berlebihan dalam mencintai seseorang, kerana akan melemahkan persahabatan. Lebih baik cinta yang terus merangkak namun menanjak daripada cinta yang melonjak namun lekas surut. (Adabud-Dunya wad-Din, hlm. 177-178)
20.Does Love need a Reason…??