2. Al hadist berbicara cinta
- Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril (lalu dikatakan kepadanya): “Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia” Maka Jibril pun mencintainya. Lalu Jibril memanggil penduduk langit (lalu berkata): “Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia” Maka penduduk langit pun mencintainya. Setelah itu dia dicintai pula di bumi. (HR. Bukhari dan Muslim)
- “Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah”.(HR. Ath-Thabrani).
- “Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya”. (HR Abu Daud)
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Cintailah kekasihmu sesederhana mungkin, siapa tahu ia menjadi musuhmu pada suatu saat nanti. Dan bencilah musuhmu sesederhana mungkin, siapa tahu ia menjadi sahabat dekatmu pada suatu saat nanti” (Diriwayatkan oleh Tirmidzi, menurut Albani hadis ini Shahih)
3. Sumbangan Cinta untuk Ketegaran dan Keberanian
-“Bahwa untuk menjadi benar-benar tegar kita perlu belajar untuk memberitahu orang-orang terdekat bahwa kita benar-benar menyangi mereka, sampaikan kepada mereka bahwa kita mencintai meraka. Maka engkau tak akan pernah mengira apa efek dari pengungkapan cinta tersebut. Betapa banyak rumahtangga yang terselamatkan dari kehancurannya,Betapa banyak jiwa-jiwa yang patah akan kembali bangkit, yang gelisah menjadi damai, yang takut menjadi berani, yang membuat ketegangan dan kekakuan sebuah hubungan menjadi lenyap, menguatkan hubungan batin antara orang yang mencintai dan dicintai, merobohkan dinding pembatas yang menghalangi sebuah hubungan.Maka itulah diantara sumbangan cinta bagi ketegaran” (A.B.I.K)
-RASA DICINTAI MENJADIKAN KITA KUAT, DAN RASA MENCINTAI MENJADIKAN KITA BERANI.
Sahabat saya yang baik hatinya,
Rasa dicintai menjadikan kita kuat, dan rasa mencintai menjadikan kita berani.
Rasa dicintai membuat kita ikhlas menggunakan apa pun kemampuan yang ada pada diri kita, untuk menjadi sebaik yang diharapkan oleh mereka yang mencintai kita.
Dan rasa mencintai membuat kita berfokus pada yang bisa kita lakukan, dan bukan kepada halangan mental yang membatasi keberanian.
Maka, pastikanlah orang yang Anda cintai, anak-anak Anda – mengetahui kedalaman kasih sayang Anda kepada mereka, agar mereka menjadi pribadi mandiri yang menghebatkan diri mereka.
Teladankanlah perilaku penuh kasih kepada mereka, agar mereka menjadi pribadi yang penyayang, agar mereka dikuatkan oleh cinta dari keluarga dan diberanikan oleh cinta mereka kepada keluarga.