Mohon tunggu...
Ahmad Iqbal Athok Illah
Ahmad Iqbal Athok Illah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Pelajar SMAN 3 KOTA MOJOKERTO

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Orangtua

18 November 2024   19:33 Diperbarui: 18 November 2024   19:42 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bu, kenapa?" tanya Dina dengan nada khawatir.

"Nggak apa-apa, Dina. Ibu cuma kecapekan," jawab ibunya, mencoba tersenyum.

Dina memandang ibunya yang tampak semakin kurus. Ada sesuatu yang menekan hatinya, tapi ia segera mengalihkan pandangan.

"Istirahat aja, Bu," katanya pelan sebelum kembali ke kamarnya.

Namun malam itu, Dina tidak bisa tidur. Bayangan ibunya yang kelelahan terus terlintas di pikirannya.

---

Esok paginya, saat Dina bangun, rumah terasa sepi. Ia menemukan secarik kertas di meja makan.

Dina, Ibu pergi sebentar ke rumah Bu Rini. Nanti sore ibu pulang.

Dina menghela napas. Ia merasa sedikit lega karena tidak perlu menghadapi ibunya pagi itu. Tapi ketika sore tiba, ibunya tidak juga pulang. Dina mulai gelisah.

Hingga malam menjelang, Dina menerima telepon dari tetangga. Ibunya pingsan di rumah Bu Rini dan sudah dibawa ke rumah sakit. Dina panik, buru-buru pergi ke sana dengan bantuan Rina.

Di rumah sakit, Dina melihat ibunya terbaring lemah di ranjang, dengan infus di tangan. Dokter menjelaskan bahwa ibunya terlalu kelelahan dan kurang nutrisi. Dina hanya bisa diam, hatinya terasa hancur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun